5 Negara Produsen Lithium Terbesar di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Jum'at, 02 September 2022 - 06:27 WIB
loading...
5 Negara Produsen Lithium Terbesar di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia
Pemandangan udara yang menunjukkan kolam air garam dan area pemrosesan tambang lithium Soquimich (SQM) di dataran garam Atacama di gurun Atacama di Chili Utara. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Mengingat pentingnya lithium saat ini ketika dunia sangat bergantung pada baterai lithium -ion, akan bermanfaat untuk mengetahui seluk beluk produksi lithium dunia saat ini serta lokasi cadangannya.



Tinjauan Statistik BP World Energy melacak produksi lithium dan jumlah cadangan. Menurut The Review, produksi lithium global turun 19,2% pada 2019 menjadi 77.000 metrik ton, tetapi itu masih hampir empat kali lipat dari tingkat produksi dari satu dekade lalu.

Penurunan produksi tahun 2019 disebabkan oleh kelebihan pasokan yang membuat harga jatuh. Namun, selama lima tahun ke depan produksi lithium diproyeksikan hampir tiga kali lipat karena pembelian kendaraan listrik (EV) terus melonjak.

Australia dan Chili telah bertukar posisi sebagai negara penghasil lithium terbesar di dunia selama beberapa dekade terakhir. Tetapi Australia telah secara agresif mengembangkan cadangan lithium-nya, dan produksinya melonjak hampir 170% pada tahun 2018 untuk menempatkan Australia di tempat pertama secara global.



Sementara menurut data survei geologis Amerika Serikat (AS) atau US Geological Survey, total produksi lithium di seluruh dunia mencapai 100 ribu metrik ton pada 2021. Jumlah ini meningkat 21,2% dari produksi tahun sebelumnya yang berjumlah 82,5 ribu metrik ton.

Berikut 5 negara-negara yang menjadi produsen lithium terbesar di dunia pada 2021:

1. Australia : 55.000 Metrik Ton

Dikutip dari ivestingnews.com, daftar negara penghasil lithium teratas dimulai dengan Australia. Negara di benua Asia ini menghasilkan 55.000 MT kandungan lithium tahun lalu, naik secara signifikan dari 39.700 MT tahun sebelumnya ketika produksi lithium telah terganggu oleh kebijakan Lockdown Covid-19.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1764 seconds (0.1#10.140)