5 Negara Produsen Lithium Terbesar di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia
loading...
A
A
A
GlobalData memperkirakan produksi lithium Australia akan meningkat lebih lanjut 24,5% pada tahun 2022 seiring perluasan tambang untuk memenuhi permintaan.
Australia menjadi tuan rumah aset lithium Greenbushes, yang dioperasikan oleh Talison Lithium, anak perusahaan yang dimiliki bersama oleh penambang Tianqi Lithium (SZSE:002466) dan Albemarle (NYSE:ALB). Greenbushes adalah area penambangan terlama yang terus berjalan di Australia Barat, yang telah beroperasi selama lebih dari 25 tahun.
Australia juga memegang lebih dari 3,8 juta MT cadangan lithium sesuai dengan JORC yang teridentifikasi, menurut Survei Geologi AS, yang menempatkannya di belakang Chile. Perlu dicatat bahwa sebagian besar pasokan lithium negara itu diekspor ke China.
2. Chili: 26.000 Metrik Ton
Selanjutnya ada Chili sebagai salah satu produsen lithium top dunia pada tahun 2021, dimana produksinya meningkat dari 21.500 MT kandungan lithium pada tahun 2020 menjadi 26.000 MT tahun lalu. Tidak seperti Australia, di mana lithium diekstraksi dari tambang batu keras, lithium Chili ditemukan dalam endapan air garam lithium.
Dataran garam Salar de Atacama di Chile menghasilkan sekitar setengah pendapatan untuk SQM (NYSE:SQM), produsen lithium teratas. Salar de Atacama juga merupakan rumah bagi produsen top lainnya dari operasi air garam lithium — Albemarle yang berbasis di AS (NYSE:ALB).
3. China: 14.000 Metrik Ton
China berada di urutan ketiga untuk produksi lithium pada tahun 2021, mengalahkan Argentina secara signifikan. Negara Asia itu melihat pasokan lithium-nya tumbuh sedikit menjadi 14.000 MT tahun lalu dari 13.300 MT pada tahun 2020.
Sementara produksi lithium di China relatif rendah, namun mereka adalah konsumen lithium terbesar karena manufaktur elektronik dan industri kendaraan listrik. Dimana mereka juga memproduksi lebih dari tiga perempat baterai lithium-ion dunia dan mengontrol sebagian besar fasilitas pemrosesan lithium dunia.
China sekarang mendapatkan sebagian besar lithium-nya dari Australia, tetapi Negeri Tirai Bambu itu ingin memperluas kapasitasnya di masa depan.
Australia menjadi tuan rumah aset lithium Greenbushes, yang dioperasikan oleh Talison Lithium, anak perusahaan yang dimiliki bersama oleh penambang Tianqi Lithium (SZSE:002466) dan Albemarle (NYSE:ALB). Greenbushes adalah area penambangan terlama yang terus berjalan di Australia Barat, yang telah beroperasi selama lebih dari 25 tahun.
Australia juga memegang lebih dari 3,8 juta MT cadangan lithium sesuai dengan JORC yang teridentifikasi, menurut Survei Geologi AS, yang menempatkannya di belakang Chile. Perlu dicatat bahwa sebagian besar pasokan lithium negara itu diekspor ke China.
2. Chili: 26.000 Metrik Ton
Selanjutnya ada Chili sebagai salah satu produsen lithium top dunia pada tahun 2021, dimana produksinya meningkat dari 21.500 MT kandungan lithium pada tahun 2020 menjadi 26.000 MT tahun lalu. Tidak seperti Australia, di mana lithium diekstraksi dari tambang batu keras, lithium Chili ditemukan dalam endapan air garam lithium.
Dataran garam Salar de Atacama di Chile menghasilkan sekitar setengah pendapatan untuk SQM (NYSE:SQM), produsen lithium teratas. Salar de Atacama juga merupakan rumah bagi produsen top lainnya dari operasi air garam lithium — Albemarle yang berbasis di AS (NYSE:ALB).
3. China: 14.000 Metrik Ton
China berada di urutan ketiga untuk produksi lithium pada tahun 2021, mengalahkan Argentina secara signifikan. Negara Asia itu melihat pasokan lithium-nya tumbuh sedikit menjadi 14.000 MT tahun lalu dari 13.300 MT pada tahun 2020.
Sementara produksi lithium di China relatif rendah, namun mereka adalah konsumen lithium terbesar karena manufaktur elektronik dan industri kendaraan listrik. Dimana mereka juga memproduksi lebih dari tiga perempat baterai lithium-ion dunia dan mengontrol sebagian besar fasilitas pemrosesan lithium dunia.
China sekarang mendapatkan sebagian besar lithium-nya dari Australia, tetapi Negeri Tirai Bambu itu ingin memperluas kapasitasnya di masa depan.