Nasib Minyak Indonesia: Berjaya di Zaman Soeharto, Kini Jadi Net Importir

Minggu, 04 September 2022 - 10:58 WIB
loading...
Nasib Minyak Indonesia:...
Indonesia dulu pernah berjaya dengan minyak. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Tragis benar nasib Indonesia. Bayangkan dari negara eksportir minyak , Indonesia kini berubah menjadi negara importir. Gara-gara jadi importir itulah, harga bahan bakar minyak (BBM) , terutama yang subsidi, selalu menjadi persoalan pelik. Pemerintah selalu dibuat bak simalakama terkait harga BBM: naik salah, tak naik juga repot.



Padahal, dulu saat rezim Orde Baru Indonesia pernah berjaya dengan minyak. Indonesia pernah terkenal sebagai produsen dan eksportir utama minyak di dunia. Data BP World Statistic pada 2012 mencatat produksi minyak bumi Indonesia pernah mencapai 1,65 juta barrel per hari pada 1977.

Jauh sebelum itu, produksi minyak Indonesia juga surplus, makanya pada tahun 1962 Indonesia resmi bergabung dengan OPEC, negara-negara eksportir minyak.

Indonesia juga pernah mencatatkan diri sebagai 11 negara produsen minyak terbesar di dunia dan triliunan rupiah mengalir ke kantong republik ini. Hasil riset Reforminer Institute pernah mengungkap, pada periode 1970-1990 sektor migas memberikan sumbangan 62,88% terhadap penerimaan negara. Nilai ekspor migas Indonesia pun tercatat USD20,66 miliar.

Kini kondisi berputar seolah 720 derajat, Indonesia harus mengimpor minyak bumi untuk menyokong kebutuhan BBM-nya. Tahun lalu, realisasi produksi minyak Indonesia rata-rata hanya mencapai 660.000 barrel per hari (bopd) atau baru mencapai 93,6% dari target APBN yang sebesar 705.000 bopd. Sementara, kebutuhannya lebih dari 1 juta barel per hari. Tercatat, sejak tahun 2004 Indonesia telah menyandang status sebagai net importer minyak.

Malu tak lagi jadi eksportir minyak, Indonesia akhirnya hengkang dari keanggotan OPEC pada 2008. Anehnya, dengan alasan untuk memantau naik-turunnya harga dan kondisi stok di setiap negara anggota OPEC, Indonesia balik lagi menjadi anggota OPEC pada 2016.

Belakangan, Indonesia kembali cabut dari OPEC dengan alasan yang bertebaran, mulai dari keberatan membayar iuran tahun sebesar USD2 juta. Hingga "tekanan" Indonesia harus memangkas produksinya.

Ada banyak penyebab turunnya produksi minyak Indonesia, mulai dari perizinan, investasi migas yang tak menarik lagi, hinggga tak ditemukannya sumber-sumber minyak baru. Makanya, banyak perusahaan migas asing hengkang dari bumi pertiwi, seperti Royal Dutch, Chevron, hingga Sell.

Padahal SKK Migas menyatakan bahwa prospek hulu migas Indonesia masih menarik. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto membeberkan bahwa Indonesia saat ini memiliki 128 cekungan migas.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hore! Jelang Lebaran,...
Hore! Jelang Lebaran, Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini
Trump Ancam Tarif 25%...
Trump Ancam Tarif 25% bagi Negara Pengimpor Minyak dari Venezuela
Harga BBM Pertamina...
Harga BBM Pertamina Bakal Diskon? Siap-siap Promo Libur Lebaran 2025
Pabrik MinyaKita Tak...
Pabrik MinyaKita Tak Sesuai Takaran Resmi Ditutup, Ini Pemiliknya
Jaga Ketahanan Energi,...
Jaga Ketahanan Energi, PHE Produksi Minyak 553.670 Bph per Januari
Kompak Naik per 1 Maret,...
Kompak Naik per 1 Maret, Intip Daftar Lengkap Harga BBM Shell, BP, hingga Vivo
Silakan Dipilih, Ini...
Silakan Dipilih, Ini Perbandingan Harga BBM Pertamina dan Shell per 1 Maret
Harga Pangan Makin Mahal...
Harga Pangan Makin Mahal Jelang Ramadan: Cabai, Minyak dan Beras Meroket
Harga Pangan Jelang...
Harga Pangan Jelang Ramadan: Bawang, Cabai, dan Minyak Kompak Naik
Rekomendasi
Petasan Meledak di Blitar...
Petasan Meledak di Blitar Lukai 4 Bocah, Satu Rumah Hancur
Menag Nasaruddin Umar...
Menag Nasaruddin Umar hingga Kepala Otorita IKN Lebaran ke Rumah Megawati
10 Kerajaan Terbesar...
10 Kerajaan Terbesar dan Terluas dalam Sejarah, Kekhalifahan Diwakili Abbasiyah dan Ummayah
Berita Terkini
Idulfitri 1446 H, Kepala...
Idulfitri 1446 H, Kepala BPS Menyoroti Stabilitas Ekonomi Nasional
35 menit yang lalu
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
6 jam yang lalu
Doa Menko Airlangga...
Doa Menko Airlangga untuk Keberkahan Bangsa di Momen Idulfitri
7 jam yang lalu
Sri Mulyani dan Suami...
Sri Mulyani dan Suami Ucapkan Selamat Idulfitri: Harapan untuk Kesejahteraan Berkeadilan
8 jam yang lalu
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
17 jam yang lalu
Pertamina Antisipasi...
Pertamina Antisipasi Pasokan BBM di Bengkulu Akibat Pendangkalan Pulau Baai
18 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Komodo hanya...
3 Alasan Komodo hanya Dapat Ditemukan di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved