Harga BBM Melonjak, Pedagang Pasar Tuntut Bantuan Sosial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menuntut adanya jaring pengamanan yang bisa memastikan kesejahteraan di tengah lonjakan harga bahan bakar minyak (BBM) .
Pasalnya, kenaikan harga BBM saat ini sangat berdampak pada mereka yang berpenghasilan rendah atau pas-pasan.
Ketua Umum APPSI Sudaryono mengungkapkan, kenaikan harga BBM saat ini sangat berdampak pada masyarakat yang berpenghasilan rendah atau pas-pasan.
"Kami dari asosiasi pedagang pasar seluruh Indonesia sangat mengharapkan dan kami menuntut sebetulnya kepada pemerintah untuk jaring pengamannya ini harus yang betul-betul gitu loh, jadi ada satu mekanisme atau program yang langsung bisa menyentuh kepada orang sungguh-sungguh membutuhkan," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (5/9/2022).
Menurut dia, dengan naiknya harga BBM maka beban biaya hidup akan naik namun tak seimbang dengan pemasukan.
"Untuk kelompok orang-orang ini termasuk dalam itu baik diantaranya adalah para pedagang pasar tradisional. Makanya harus ada pengamanan bantuan sosial atau apapun itu nama programnya untuk dapat disosialisasikan dengan masif. Sehingga, dampak dari kenaikan BBM ini tidak signifikan dampaknya dirasakan oleh masyarakat kita yang penghasilannya pas-pasan," tukasnya.
Lebih lanjut, dia mengutip survei yang menyebut bahwa kelompok penghasilan menengah ke bawah itu 70% pendapatannya dipakai untuk konsumsi terutama pangan dan bahan bakar.
"Jadi saya kira dengan kenaikan BBM itu yakin dan percaya bahwa sangat signifikan mempengaruhi dari kebutuhan hidup para pedagang pasar," pungkasnya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Pasalnya, kenaikan harga BBM saat ini sangat berdampak pada mereka yang berpenghasilan rendah atau pas-pasan.
Ketua Umum APPSI Sudaryono mengungkapkan, kenaikan harga BBM saat ini sangat berdampak pada masyarakat yang berpenghasilan rendah atau pas-pasan.
"Kami dari asosiasi pedagang pasar seluruh Indonesia sangat mengharapkan dan kami menuntut sebetulnya kepada pemerintah untuk jaring pengamannya ini harus yang betul-betul gitu loh, jadi ada satu mekanisme atau program yang langsung bisa menyentuh kepada orang sungguh-sungguh membutuhkan," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (5/9/2022).
Menurut dia, dengan naiknya harga BBM maka beban biaya hidup akan naik namun tak seimbang dengan pemasukan.
"Untuk kelompok orang-orang ini termasuk dalam itu baik diantaranya adalah para pedagang pasar tradisional. Makanya harus ada pengamanan bantuan sosial atau apapun itu nama programnya untuk dapat disosialisasikan dengan masif. Sehingga, dampak dari kenaikan BBM ini tidak signifikan dampaknya dirasakan oleh masyarakat kita yang penghasilannya pas-pasan," tukasnya.
Lebih lanjut, dia mengutip survei yang menyebut bahwa kelompok penghasilan menengah ke bawah itu 70% pendapatannya dipakai untuk konsumsi terutama pangan dan bahan bakar.
"Jadi saya kira dengan kenaikan BBM itu yakin dan percaya bahwa sangat signifikan mempengaruhi dari kebutuhan hidup para pedagang pasar," pungkasnya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(ind)