Perkuat Investasi Energi Terbarukan, Indonesia Aktif di IEA
loading...
Pemerintah berupaya menciptakan iklim investasi EBT yang menarik guna mencapai target EBT sebesar 23% pada tahun 2025. Foto/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyambut baik dukungan International Energy Agency (IEA) dan kerja sama antaranggota dalam upaya mengamankan pasokan energi selama masa pandemi Covid-19.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin tasrif mengatakan, peran semua anggota IEA dalam mendorong pemulihan ekonomi dapat berjalan beriringan dengan penanggulangan krisis kesehatan.
"Kita percaya bahwa sektor energi punya peran sentral dalam memulihkan hingga menjaga stabilitas perekonomian negara. Untuk itu, investasi energi baru terbarukan (EBT) perlu diperkuat. Hal ini yang menjadi alasan kuat Pemerintah Indonesia terlibat secara aktif dalam keanggotaan IEA," ujar Arifin di Jakarta, Senin (24/4/2020).
Dia melanjutkan, Indonesia secara tegas merespon krisis Covid-19, namun juga tidak boleh mengabaikan prioritas pengelolaan energi. Adapun pertemuan IEA ini menunjukkan bahwa prioritas mengatasi krisis dan pengelolaan energi dapat berjalan beriringan.
"Indonesia percaya bahwa energi adalah kunci pembangunan ekonomi dan pengelolaannya harus berfungsi sebagai tulang punggung stabilitas ekonomi menuju pemulihan. Karena alasan inilah Indonesia saat ini memperkuat kebijakan untuk mendukung investasi energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi, dan bekerja sama dengan IEA," ujar Menteri Arifin.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menciptakan iklim investasi EBT yang menarik guna mencapai target EBT sebesar 23% pada tahun 2025 mendatang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin tasrif mengatakan, peran semua anggota IEA dalam mendorong pemulihan ekonomi dapat berjalan beriringan dengan penanggulangan krisis kesehatan.
"Kita percaya bahwa sektor energi punya peran sentral dalam memulihkan hingga menjaga stabilitas perekonomian negara. Untuk itu, investasi energi baru terbarukan (EBT) perlu diperkuat. Hal ini yang menjadi alasan kuat Pemerintah Indonesia terlibat secara aktif dalam keanggotaan IEA," ujar Arifin di Jakarta, Senin (24/4/2020).
Dia melanjutkan, Indonesia secara tegas merespon krisis Covid-19, namun juga tidak boleh mengabaikan prioritas pengelolaan energi. Adapun pertemuan IEA ini menunjukkan bahwa prioritas mengatasi krisis dan pengelolaan energi dapat berjalan beriringan.
"Indonesia percaya bahwa energi adalah kunci pembangunan ekonomi dan pengelolaannya harus berfungsi sebagai tulang punggung stabilitas ekonomi menuju pemulihan. Karena alasan inilah Indonesia saat ini memperkuat kebijakan untuk mendukung investasi energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi, dan bekerja sama dengan IEA," ujar Menteri Arifin.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menciptakan iklim investasi EBT yang menarik guna mencapai target EBT sebesar 23% pada tahun 2025 mendatang.
(ind)
Explore More