BP2MI Lepas Ribuan Calon Pekerja Migran ke Korsel, Taiwan, dan Malaysia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) melepas dan memberikan pembekalan bagi 2.680 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan, Taiwan, dan Malaysia. Acara pelepasan dan pembekalan tersebut dilaksanakan di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Senin (12/9/2022).
Sebanyak 1.711 CPMI Korea Selatan mengikuti pembekalan atau Preliminary Education, sebanyak 530 PMI dilepas ke Korea Selatan, 313 PMI ke Taiwan, serta 126 PMI diberangkatkan ke Malaysia.
Acara dihadiri Staf Khusus Wakil Presiden RI Arif Rahman, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, serta Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Saidah Sakwan dan Rizaludin.
(Baca juga:BP2MI Bongkar Upaya Pengiriman Pekerja Migran Ilegal)
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan bahwa negara hadir melayani anak bangsa, dalam hal ini para pekerja migran yang bekerja di luar negeri. “Kita terus memperbaiki sistem, berbagai regulasi juga dibenahi, termasuk fasilitas layanan untuk pahlawan devisa. Ini sebagai bentuk hadirnya negara,” kata Benny dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/9/2022).
Berbagai inovasi dari ide hingga tindakan nyata yang dilakukan BP2MI, lanjut Benny, mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melindungi pekerja migran Indonesia. “Bandara internasional sudah tersedia lounge khusus untuk para PMI. Dan yang terbaru adalah kesepakatan dengan Bea Cukai untuk membebaskan pajak masuk atas barang-barang yang dibawa PMI masuk ke Indonesia,” kata Benny.
Tentu ada besaran dari dibebaskannya pajak barang masuk yang dibawa PMI. Kesepakatan yang sudah terwujud antara BP2MI dan Bea Cukai adalah harga barang senilai Rp20 juta ke bawah. Menurut Benny, BP2MI masih mengupayakan pembebasan barang milik PMI yang masuk sebesar Rp25 juta.
(Baca juga:Pahlawan Devisa Dapat Kado Indah dari BP2MI)
Secara khusus Benny mengapresiasi Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (Taipei Economic and Trade Office/TETO) John Chen dan Atase Ketenagakerjaan Korea Selatan Lee Junho yang berjanji ikut memberi perlindungan kepada PMI yang bekerja di negaranya.
Tak lupa, Benny Rhamdani menyampaikan terimakasih atas bantuan Kementerian BUMN, khususnya pengadaan 20 ambulans di unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar di berbagai daerah.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan segala upaya perbaikan yang dilakukan BP2MI adalah demi memberikan perlindungan dan kenyamanan kepada CPMI maupun PMI. “Saya apresiasi pembenahan yang dilakukan oleh Pak Benny. Saya hanya membantu misalnya terkait fasilitas di terminal kedatangan pekerja migran baik jalur khusus maupun lounge khusus, juga memberikan bantuan pendanaan kepada PMI, daripada menjual harta atau terjebak rentenir demi bekerja di luar negeri,” kata Erick.
(Baca juga:Sinergi, Pegadaian-BP2MI Berdayakan Pekerja Migran Indonesia)
Perbaikan sistem tersebut, disebutkan Erick, mulai menunjukkan hasil. Sejumlah negara penempatan PMI mulai turut membenahi sistem ketenagakerjaan asing. “Pak Benny bekerja dengan hati, sesuai arahan Bapak Presiden. Kita lihat sekarang bagaimana Korea Selatan dan Taiwan mau memperbaiki seluruh sistem pekerjanya untuk menghormati pekerja dari negara kita. Bahkan, ada revisi standar gaji bekerja di Taiwan dan Korea Selatan,” tutur Erick.
Bupati Sambas Satono dan jajaran Pemkab Sambas mengikuti video conference (secara online) untuk melepaskan CPMI yang akan dilepas ke Malaysia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kalimantan Barat.
Selanjutnya, turut diserahkan secara simbolis credential letter oleh Atase Ketenagakerjaan Korsel Lee Junho, serta visa kerja yang dikeluarkan oleh TETO dalam hal ini diberikan secara simbolis oleh Kepala TETO John Chen kepada 20 CPMI yang terbang hari ini ke Taiwan.
Sebanyak 1.711 CPMI Korea Selatan mengikuti pembekalan atau Preliminary Education, sebanyak 530 PMI dilepas ke Korea Selatan, 313 PMI ke Taiwan, serta 126 PMI diberangkatkan ke Malaysia.
Acara dihadiri Staf Khusus Wakil Presiden RI Arif Rahman, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, serta Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Saidah Sakwan dan Rizaludin.
(Baca juga:BP2MI Bongkar Upaya Pengiriman Pekerja Migran Ilegal)
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan bahwa negara hadir melayani anak bangsa, dalam hal ini para pekerja migran yang bekerja di luar negeri. “Kita terus memperbaiki sistem, berbagai regulasi juga dibenahi, termasuk fasilitas layanan untuk pahlawan devisa. Ini sebagai bentuk hadirnya negara,” kata Benny dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/9/2022).
Berbagai inovasi dari ide hingga tindakan nyata yang dilakukan BP2MI, lanjut Benny, mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melindungi pekerja migran Indonesia. “Bandara internasional sudah tersedia lounge khusus untuk para PMI. Dan yang terbaru adalah kesepakatan dengan Bea Cukai untuk membebaskan pajak masuk atas barang-barang yang dibawa PMI masuk ke Indonesia,” kata Benny.
Tentu ada besaran dari dibebaskannya pajak barang masuk yang dibawa PMI. Kesepakatan yang sudah terwujud antara BP2MI dan Bea Cukai adalah harga barang senilai Rp20 juta ke bawah. Menurut Benny, BP2MI masih mengupayakan pembebasan barang milik PMI yang masuk sebesar Rp25 juta.
(Baca juga:Pahlawan Devisa Dapat Kado Indah dari BP2MI)
Secara khusus Benny mengapresiasi Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (Taipei Economic and Trade Office/TETO) John Chen dan Atase Ketenagakerjaan Korea Selatan Lee Junho yang berjanji ikut memberi perlindungan kepada PMI yang bekerja di negaranya.
Tak lupa, Benny Rhamdani menyampaikan terimakasih atas bantuan Kementerian BUMN, khususnya pengadaan 20 ambulans di unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar di berbagai daerah.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan segala upaya perbaikan yang dilakukan BP2MI adalah demi memberikan perlindungan dan kenyamanan kepada CPMI maupun PMI. “Saya apresiasi pembenahan yang dilakukan oleh Pak Benny. Saya hanya membantu misalnya terkait fasilitas di terminal kedatangan pekerja migran baik jalur khusus maupun lounge khusus, juga memberikan bantuan pendanaan kepada PMI, daripada menjual harta atau terjebak rentenir demi bekerja di luar negeri,” kata Erick.
(Baca juga:Sinergi, Pegadaian-BP2MI Berdayakan Pekerja Migran Indonesia)
Perbaikan sistem tersebut, disebutkan Erick, mulai menunjukkan hasil. Sejumlah negara penempatan PMI mulai turut membenahi sistem ketenagakerjaan asing. “Pak Benny bekerja dengan hati, sesuai arahan Bapak Presiden. Kita lihat sekarang bagaimana Korea Selatan dan Taiwan mau memperbaiki seluruh sistem pekerjanya untuk menghormati pekerja dari negara kita. Bahkan, ada revisi standar gaji bekerja di Taiwan dan Korea Selatan,” tutur Erick.
Bupati Sambas Satono dan jajaran Pemkab Sambas mengikuti video conference (secara online) untuk melepaskan CPMI yang akan dilepas ke Malaysia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kalimantan Barat.
Selanjutnya, turut diserahkan secara simbolis credential letter oleh Atase Ketenagakerjaan Korsel Lee Junho, serta visa kerja yang dikeluarkan oleh TETO dalam hal ini diberikan secara simbolis oleh Kepala TETO John Chen kepada 20 CPMI yang terbang hari ini ke Taiwan.
(dar)