Kementan Bekali Petani Milenial dengan Sertifikasi Profesi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Sertifikasi Profesi kepada peserta pemagangan PT Buana Karya Bhakti di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Peserta pemagangan tersebut merupakan penerima manfaat dari Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Rangkaian sertifikasi profesi ini diikuti oleh 20 orang asesi yang merupakan Penerima Manfaat dari Program YESS dan telah menjalani kegiatan pemagangan selama tiga bulan di tempat yang sama.
Diketahui, YESS merupakan sebuah program kerja sama yang diinisiasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Tujuan YESS sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan wirausaha muda dan tenaga kerja yang handal di sektor pertanian.
(Baca juga:Sertifikasi Profesi Jamin Standar Kompetensi Tenaga Kerja)
Kegiatan tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa peningkatan kompetensi SDM bidang pertanian harus dilakukan, melalui pendidikan, pelatihan vokasi, maupun sertifikasi profesi.
Pendapat senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa Kementan khususnya BPPSDMP akan terus mendukung proses sertifikasi. “Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang berlangsung sistematis dan objektif, mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), maupun standar internasional dan standar khusus,” kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/9/2022).
Uji Kompetensi yang berlangsung selama dua hari tersebut menghadirkan asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian Nasional, Juremi Suharto dengan skema Pekerja Kebun Kelapa Sawit.
(Baca juga:Dibekali Sertifikasi Profesi, UISI Luluskan 413 Wisudawan)
Juremi Suharto mengatakan, sekilas tidak ada yang terlihat terlalu spesial, mengingat kualifikasi pendidikan para asesi yang rata-rata lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun saat tahapan asesmen yang dimulai dengan uji tulis di kelas, ternyata para asesi sudah cukup menguasai plus uji di lapangan, ternyata menimbulkan kesan positif bagi asesor.
“Mereka (asesi) ternyata memiliki keterampilan yang sangat baik, kami sangat optimis bahwa asesi bagi 20 peserta tersebut, adalah calon pekerja yang kompeten,” katanya.
Juremi menambahkan, Program YESS sangat bermanfaat, tidak hanya didukung dengan sejumlah pelatihan, juga ada program pemagangan yang diakhiri dengan uji sertifikasi. “Program ini sangat positif, terutama untuk mengembangkan planter-planter muda untuk menjadi orang yang profesional,” katanya lagi.
Program tersebut sangat terkait dengan dunia kerja dan dunia industri dimana saat ini memang sangat dibutuhkan sosok-sosok yang kompeten, karena tuntutan internasional juga mensyaratkan perusahaan sawit harus sustainable, sehingga program ini sangat baik dilanjutkan.
(Baca juga:Ratusan Anak Didik LPP Enter Pangkalan Bun Ikuti Ujian Sertifikasi Profesi BNSP)
“Senang sekali mendapat kesempatan mengikuti pemagangan dari Program YESS. Saya bisa mendapatkan banyak ilmu. Adanya sertifikasi, saya harap bisa menjadi bukti bahwa saya memang memiliki kompetensi di bidang pekerja kebun kelapa sawit,” kata Winda, salah satu Penerima Manfaat Program YESS yang mengikuti sertifikasi.
Seluruh peserta pemagangan yang mengikuti sertifikasi langsung direkrut oleh PT Buana Karya Bhakti sebagai pekerja kebun kelapa sawit dan akan menjalani proses training beberapa bulan ke depan. Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang berlangsung sistematis dan objektif, mengacu pada SKKNI.
Rangkaian sertifikasi profesi ini diikuti oleh 20 orang asesi yang merupakan Penerima Manfaat dari Program YESS dan telah menjalani kegiatan pemagangan selama tiga bulan di tempat yang sama.
Diketahui, YESS merupakan sebuah program kerja sama yang diinisiasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Tujuan YESS sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan wirausaha muda dan tenaga kerja yang handal di sektor pertanian.
(Baca juga:Sertifikasi Profesi Jamin Standar Kompetensi Tenaga Kerja)
Kegiatan tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa peningkatan kompetensi SDM bidang pertanian harus dilakukan, melalui pendidikan, pelatihan vokasi, maupun sertifikasi profesi.
Pendapat senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa Kementan khususnya BPPSDMP akan terus mendukung proses sertifikasi. “Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang berlangsung sistematis dan objektif, mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), maupun standar internasional dan standar khusus,” kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/9/2022).
Uji Kompetensi yang berlangsung selama dua hari tersebut menghadirkan asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian Nasional, Juremi Suharto dengan skema Pekerja Kebun Kelapa Sawit.
(Baca juga:Dibekali Sertifikasi Profesi, UISI Luluskan 413 Wisudawan)
Juremi Suharto mengatakan, sekilas tidak ada yang terlihat terlalu spesial, mengingat kualifikasi pendidikan para asesi yang rata-rata lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun saat tahapan asesmen yang dimulai dengan uji tulis di kelas, ternyata para asesi sudah cukup menguasai plus uji di lapangan, ternyata menimbulkan kesan positif bagi asesor.
“Mereka (asesi) ternyata memiliki keterampilan yang sangat baik, kami sangat optimis bahwa asesi bagi 20 peserta tersebut, adalah calon pekerja yang kompeten,” katanya.
Juremi menambahkan, Program YESS sangat bermanfaat, tidak hanya didukung dengan sejumlah pelatihan, juga ada program pemagangan yang diakhiri dengan uji sertifikasi. “Program ini sangat positif, terutama untuk mengembangkan planter-planter muda untuk menjadi orang yang profesional,” katanya lagi.
Program tersebut sangat terkait dengan dunia kerja dan dunia industri dimana saat ini memang sangat dibutuhkan sosok-sosok yang kompeten, karena tuntutan internasional juga mensyaratkan perusahaan sawit harus sustainable, sehingga program ini sangat baik dilanjutkan.
(Baca juga:Ratusan Anak Didik LPP Enter Pangkalan Bun Ikuti Ujian Sertifikasi Profesi BNSP)
“Senang sekali mendapat kesempatan mengikuti pemagangan dari Program YESS. Saya bisa mendapatkan banyak ilmu. Adanya sertifikasi, saya harap bisa menjadi bukti bahwa saya memang memiliki kompetensi di bidang pekerja kebun kelapa sawit,” kata Winda, salah satu Penerima Manfaat Program YESS yang mengikuti sertifikasi.
Seluruh peserta pemagangan yang mengikuti sertifikasi langsung direkrut oleh PT Buana Karya Bhakti sebagai pekerja kebun kelapa sawit dan akan menjalani proses training beberapa bulan ke depan. Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang berlangsung sistematis dan objektif, mengacu pada SKKNI.
(dar)