Kolaborasi Apik Menekan Polusi Plastik Sekali Pakai di Industri Mamin

Sabtu, 17 September 2022 - 22:17 WIB
loading...
Kolaborasi Apik Menekan Polusi Plastik Sekali Pakai di Industri Mamin
Sejumlah pihak, termasuk industri mamin, terus menekan penggunaan plastik sekali pakai. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Instellar Indonesia dan Plepah berkolaborasi untuk fokus pada keberlanjutan dan sirkularitas lewat ajang festival mini yang bertajuk Had-SUP (single-use plastic) Dining + Fostering Futures Party 2022. Kegiatan ini dihadirkan untuk menyoroti solusi berkelanjutan untuk mengatasi polusi plastik sekali pakai di industri makanan dan minuman (F&B) di Indonesia, dan untuk menampilkan 10 startup pilihan Hack-SUP Innovation Lab melalui Eco-Innovators Pitching.

ss

Selain publik, acara ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan kunci ekosistem berkelanjutan seperti eco-innovators, perwakilan perusahaan F&B, platform conveyor, pembuat kebijakan, dan investor yang fokus penanaman modal di bisnis berdampak. Ada pula Sambutan Pembukaan oleh Bapak Ujang Solihin Sidik, Kasubdit Pengelolaan Produsen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Acara tersebut menyajikan Eco-Innovators Showcase dan para startup terpilih dapat menampilkan produk mereka dan Eco-Innovators Pitching sehingga para Founder atau perwakilan dari startup dapat berbagi tentang solusi berkelanjutan mereka. Ke-10 eco-innovators tersebut adalah EcoplastID (Bandung), Go Purun (Banjarmasin), Rumah Jambe-e (Jambi), Plépah (Jakarta) yang memproduksi wadah makanan atau peralatan makan dan minum yang dapat dibuat kompos.

Allas (Jakarta) dan Koinpack (Jakarta) yang menyediakan wadah makanan atau minuman yang dapat dikembalikan dan digunakan kembali. Biopac (Bekasi) dan Evoware (Jakarta) yang memproduksi wadah atau kemasan makanan yang dapat dimakan. Juga, Izifill (Bandung) dan Econesia (Jakarta) menyediakan stasiun air isi ulang atau dispenser.

“Ada solusi yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, khususnya kemasan makanan. Kita tidak bisa melakukan ini sendirian dan kita harus melakukannya bersama-sama. Kita semua, untuk membuat kemasan alternatif dari bahan non-plastik,” ujar CEO Intellar Romy Cahyadi, dalam keterangannya, Sabtu (17/9/2022).

Kasubdit Tata Laksana Produsen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik mengatakan, kementeriannya memberikan apresiasi karena dapat terlibat dan bertemu dengan para inovator yang mencari solusi untuk permasalahan plastik. KLHK berharap bisnis para inovator terus berkembang karena bisnis berkelanjutan adalah bisnis masa depan.

Kolaborasi Apik Menekan Polusi Plastik Sekali Pakai di Industri Mamin


"Semoga forum ini dapat menangkap minat para investor yang hadir, sehingga mereka semakin tertarik untuk menanamkan modalnya. Kami dari pemerintah siap untuk berkolaborasi, siap untuk mempromosikan dan bekerja sama untuk meningkatkan bisnis ini. Ini adalah langkah konkrit, bisnis berkelanjutan untuk masa depan demi mengatasi polusi plastik," ujar Kasubdit Tata Laksana Produsen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik.

Sementara itu, Sing Suen Soon, Program Manager The Incubation Network, menambahkan pihaknya mendukung dan senang dapat ambil bagian dalam kegiatan ini. Melalui pengalaman ini, instusinya dapat melihat solusi alternatif SUP diadopsi oleh penjual makanan dan minuman.

"Kami berharap kemitraan ini akan berlanjut dan memainkan peran kunci dalam memecahkan masalah plastik,” kata Sing Suen Soon.

CEO & Co-Founder Plépah Rengkuh Banyu Mahandaru mengatakan fostering futures diadakan untuk menandai dimulainya kampanye Plépah “Starting the Possibilities”. Kampanye ini menyoroti konsumsi yang bertanggung jawab dengan menggunakan produk dan layanan alternatif yang lebih berkelanjutan. Fostering futures juga merupakan gerakan yang didorong oleh dampak dan inklusif yang melibatkan setiap generasi, komunitas, dan kelompok untuk aktivasi komunal di ruang publik.

"Tujuan utamanya adalah untuk menyatukan semua kemungkinan positif dan kolaborasi yang menarik, sehingga secara kolektif kita dapat bergerak menuju gaya hidup sehari-hari yang berkelanjutan,” kata Rengkuh.

Head of Program Intellar Ivy Londa melengkapi hal lain yang tak kalah menarik dari acara ini adalah semangat kolaborasi kolektif yang muncul dari berbagai pemangku kepentingan yang terlibat. Pop Up Food & Bar diisi oleh F&B Partners dari Hack-SUP Innovation Lab. Tidak hanya itu, acara ini juga menonjolkan aspek tanggung jawab dengan menggandeng beberapa mitra.

Selain Plépah yang menyediakan kemasan makanan berkelanjutan, ada Allas yang menyediakan cangkir ramah lingkungan, Econesia yang menyediakan botol kaca isi ulang, Izifill yang menyediakan dispenser filter air, dan Duitin yang mengelola pengelolaan sampah secara komprehensif selama acara berlangsung.



“Kami ini fostering future dari hari dan pikiran dengan membawa aktivasi kolektif dari pemangku kepentingan utama seperti para eco-innovators, mitra F&B, pembuat kebijakan, dan platform. Kolaborasi diperlukan untuk memastikan transisi dari SUP (single-use plastic). Seperti yang kita ketahui, masalah plastik ini adalah salah satu masalah paling mendesak abad ini. Solusi berorientasi aksi diperlukan untuk mewujudkan perubahan,” pungkas Ivy Londa.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3134 seconds (0.1#10.140)