MNC Asset Management Berbagi Tips Investasi Reksadana
loading...
A
A
A
BOGOR - MNC Asset Management turut memberikan edukasi di acara Summit in Festival 2022 yang diselenggarakan Mirae Asset Sekuritas salah satunya terkait investasi reksadana.
Chief Investment Officer MNC Asset Sekuritas Ivan Chamdani menjelaskan ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan masyarakat sebelum membeli reksadana, bukan hanya sekedar melihat return yang bagus namun demikian perlu melihat kondisi ekonomi saat ini.
"Ada return bagus itu tetap diperhatikan isinya seperti apa. Semoga ini bisa membantu nasabah," ujar Ivan pada acara Summit in Festival 2022, Minggu (18/9/2022).
Ivan menjelaskan melihat kondisi ekonomi global saat ini, seperti ancaman inflasi dan kondisi geopolitik, reksadana menjadi salah pilihan yang dicermati oleh para investor.
"Untuk saham sebetulnya ada inflasi dan riisko geopolitik, jadi sebenarnya sangat bagus diversifikasi ke Reksadana yang sifatnya non saham, kalau untuk khsuus nasabah Mirae, kalau belum punya eksposure di saham memang sebaiknya juga disesuaikan dengan umur dan tujuan investasinya," kata Ivan.
Menurut dia jika punya tujuan Invetasi untuk jangka panjang, lebih bagus untuk memilki Reksadana saham, sedangkan untuk jangka pendek, bisa memilih di pasar uang ataupun pasar obligasi.
"MNC Asset punya proses yang sangat baik dan juga kalau spesifik untuk produk obligasi kita hanya bisa Investasi di paling sedikit ratingnya adalah single A, kalau ketentuan OJK itu boleh triple B, artinya kita investasi di saham yang ratingnya lebih bagus, paling tidak single A," ungkap Ivan.
Hal tersebut menurutnya baik untuk menjaga likuiditas untuk tetap bagus sehingga nasabah bisa merasa Maman untuk melakukan investasi khsuusnya membeli produk Reksadana MNC Asset. Selanjutnya melihat tahun politik saat ini dapat sentimen positif untuk obligasi, karena bakal bahan kebijakan pemerintah yang akan memengaruhi.
"Kalau sentimen untuk obligasi sebetulnya lebih bagus, karena Invetor asing melihat bahwa pemerintah Indonesia sudah prudent, jadi dia akan mulai membeli obligasi lagi," tutur Ivan.
Lebih lanjut Ivan menjelaskan bahwa sebelum memlih produk investasi, yang paling utama menjadi perhatian adalah tujuan untuk melakukan investasi itu sendiri.
"Pertama harus dilihat dulu tujuannya investasi apa, mungkin kita kadang sebagai investor suka lupa bahwa, kadang tujuannya mau kaya, itu harus di hindari, karena nanti tidak sesuai dengan profil risiko nasabah tersebut, apakah untuk membeli rumah, pensiun," ujar Ivan.
Chief Investment Officer MNC Asset Sekuritas Ivan Chamdani menjelaskan ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan masyarakat sebelum membeli reksadana, bukan hanya sekedar melihat return yang bagus namun demikian perlu melihat kondisi ekonomi saat ini.
"Ada return bagus itu tetap diperhatikan isinya seperti apa. Semoga ini bisa membantu nasabah," ujar Ivan pada acara Summit in Festival 2022, Minggu (18/9/2022).
Ivan menjelaskan melihat kondisi ekonomi global saat ini, seperti ancaman inflasi dan kondisi geopolitik, reksadana menjadi salah pilihan yang dicermati oleh para investor.
"Untuk saham sebetulnya ada inflasi dan riisko geopolitik, jadi sebenarnya sangat bagus diversifikasi ke Reksadana yang sifatnya non saham, kalau untuk khsuus nasabah Mirae, kalau belum punya eksposure di saham memang sebaiknya juga disesuaikan dengan umur dan tujuan investasinya," kata Ivan.
Menurut dia jika punya tujuan Invetasi untuk jangka panjang, lebih bagus untuk memilki Reksadana saham, sedangkan untuk jangka pendek, bisa memilih di pasar uang ataupun pasar obligasi.
"MNC Asset punya proses yang sangat baik dan juga kalau spesifik untuk produk obligasi kita hanya bisa Investasi di paling sedikit ratingnya adalah single A, kalau ketentuan OJK itu boleh triple B, artinya kita investasi di saham yang ratingnya lebih bagus, paling tidak single A," ungkap Ivan.
Hal tersebut menurutnya baik untuk menjaga likuiditas untuk tetap bagus sehingga nasabah bisa merasa Maman untuk melakukan investasi khsuusnya membeli produk Reksadana MNC Asset. Selanjutnya melihat tahun politik saat ini dapat sentimen positif untuk obligasi, karena bakal bahan kebijakan pemerintah yang akan memengaruhi.
"Kalau sentimen untuk obligasi sebetulnya lebih bagus, karena Invetor asing melihat bahwa pemerintah Indonesia sudah prudent, jadi dia akan mulai membeli obligasi lagi," tutur Ivan.
Lebih lanjut Ivan menjelaskan bahwa sebelum memlih produk investasi, yang paling utama menjadi perhatian adalah tujuan untuk melakukan investasi itu sendiri.
"Pertama harus dilihat dulu tujuannya investasi apa, mungkin kita kadang sebagai investor suka lupa bahwa, kadang tujuannya mau kaya, itu harus di hindari, karena nanti tidak sesuai dengan profil risiko nasabah tersebut, apakah untuk membeli rumah, pensiun," ujar Ivan.
(nng)