IATA Teken Perjanjian Jual Beli dengan 3 Pihak, Bukti Industri Batu Bara Salah Satu Bisnis Utama MNC
loading...
A
A
A
NUSA DUA - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) melalui anak perusahaannya yang bergerak di bidang batu bara, PT Bhakti Coal Resources (BCR), telah menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan tiga pihak pembeli yaitu SAII Resources Pte Ltd, Visa Resources Pte Ltd, dan CPTL Pte Ltd.
“Penandatanganan perjanjian jual beli dengan tiga pihak,” ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Selasa (20/9/2022).
“PT MNC Energy Investments Tbk melalui anak perusahaannya yang bergerak di bidang batu bara PT Bhakti Coal Resources (BCR) berpartisipasi dalam Coaltrans Asia conference di Bali dan berhasil menjual dalam jumlah besar batu bara dalam event ini. Selamat untuk tim MNC Energy!” ucapnya.
Selain itu, CPTL Pte Ltd juga akan berinvestasi dalam pembangunan jalan angkut dan konveyor pelabuhan PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), salah satu anak perusahaan BCR, untuk mendorong efisiensi produksi dan transportasi, dengan perkiraan investasi senilai USD10 juta.
Perseroan akan memperoleh tambahan pendapatan sebesar USD108,42 juta dari ketiga kontrak ini dan akan terus mengantisipasi lebih banyak kontrak di masa depan, seiring dengan peningkatan produksi. Kontrak pembelian jangka panjang ini menunjukkan kepercayaan pembeli atas operasional tambang IATA.
Sebagai informasi, acara penandatanganan dilaksanakan pada Senin (19/9) bertepatan dengan konferensi Coaltrans Asia.
Setelah dua tahun hiatus imbas pandemi Covid-19, Coaltrans Asia, konferensi batu bara terbesar di Asia, kembali digelar secara offline di Bali International Convention Centre (BICC) at The Westin Resort Nusa Dua, Bali, 18 - 20 September 2022.
Hary Tanoesoedibjo yang turut hadir pada acara penandatanganan IATA dengan beberapa mitra mengatakan bahwa kehadirannya untuk menunjukkan keseriusan dan komitmen bahwa industri batu bara akan menjadi salah satu industri utama dari MNC Group.
“Prospek batu bara luar biasa karena mencapai harga paling tinggi. Produksi coal Indonesia termasuk tertiggi sehingga menjadi pemasukan tinggi untuk APBN. Tahun depan rencana produksi ditingkatkan, karena cadangan IATA sangat besar,” ungkapnya.
Selain berkontribusi langsung sebagai salah satu sponsor Platinum, IATA turut memanfaatkan kesempatan ini untuk kembali terhubung dengan para pemain kunci dari seluruh rantai pasokan batu bara dan menegosiasikan berbagai kesepakatan bisnis strategis, baik yang berkaitan dengan pengembangan usaha Perseroan maupun untuk kemajuan industri menuju dekarbonisasi.
Di samping berpartisipasi dalam konferensi, IATA juga menyambut para calon pembeli, serta vendor-vendor potensial untuk mendukung kegiatan operasional seperti kontraktor, perusahaan logistik, surveyor, dan lain-lain.
Didukung kinerja cemerlang dan peningkatan target produksi Perseroan pada tahun 2022, menjadi titik balik IATA untuk semakin aktif memperkenalkan diri sekaligus mengukuhkan posisinya di komunitas dan pasar tambang batu bara.
“Penandatanganan perjanjian jual beli dengan tiga pihak,” ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Selasa (20/9/2022).
“PT MNC Energy Investments Tbk melalui anak perusahaannya yang bergerak di bidang batu bara PT Bhakti Coal Resources (BCR) berpartisipasi dalam Coaltrans Asia conference di Bali dan berhasil menjual dalam jumlah besar batu bara dalam event ini. Selamat untuk tim MNC Energy!” ucapnya.
Selain itu, CPTL Pte Ltd juga akan berinvestasi dalam pembangunan jalan angkut dan konveyor pelabuhan PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), salah satu anak perusahaan BCR, untuk mendorong efisiensi produksi dan transportasi, dengan perkiraan investasi senilai USD10 juta.
Perseroan akan memperoleh tambahan pendapatan sebesar USD108,42 juta dari ketiga kontrak ini dan akan terus mengantisipasi lebih banyak kontrak di masa depan, seiring dengan peningkatan produksi. Kontrak pembelian jangka panjang ini menunjukkan kepercayaan pembeli atas operasional tambang IATA.
Sebagai informasi, acara penandatanganan dilaksanakan pada Senin (19/9) bertepatan dengan konferensi Coaltrans Asia.
Setelah dua tahun hiatus imbas pandemi Covid-19, Coaltrans Asia, konferensi batu bara terbesar di Asia, kembali digelar secara offline di Bali International Convention Centre (BICC) at The Westin Resort Nusa Dua, Bali, 18 - 20 September 2022.
Hary Tanoesoedibjo yang turut hadir pada acara penandatanganan IATA dengan beberapa mitra mengatakan bahwa kehadirannya untuk menunjukkan keseriusan dan komitmen bahwa industri batu bara akan menjadi salah satu industri utama dari MNC Group.
“Prospek batu bara luar biasa karena mencapai harga paling tinggi. Produksi coal Indonesia termasuk tertiggi sehingga menjadi pemasukan tinggi untuk APBN. Tahun depan rencana produksi ditingkatkan, karena cadangan IATA sangat besar,” ungkapnya.
Selain berkontribusi langsung sebagai salah satu sponsor Platinum, IATA turut memanfaatkan kesempatan ini untuk kembali terhubung dengan para pemain kunci dari seluruh rantai pasokan batu bara dan menegosiasikan berbagai kesepakatan bisnis strategis, baik yang berkaitan dengan pengembangan usaha Perseroan maupun untuk kemajuan industri menuju dekarbonisasi.
Di samping berpartisipasi dalam konferensi, IATA juga menyambut para calon pembeli, serta vendor-vendor potensial untuk mendukung kegiatan operasional seperti kontraktor, perusahaan logistik, surveyor, dan lain-lain.
Didukung kinerja cemerlang dan peningkatan target produksi Perseroan pada tahun 2022, menjadi titik balik IATA untuk semakin aktif memperkenalkan diri sekaligus mengukuhkan posisinya di komunitas dan pasar tambang batu bara.
(ind)