Resmi Jadi Holding BUMN, Ini Fokus 3 Anak Usaha Baru PLN
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) akhirnya secara resmi menjadi holding BUMN kelistrikan. PLN membentuk subholding khusus dengan tiga anak usaha baru yang mengurus energi terbarukan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan anak usaha Panas Bumi dan EBT akan berada di bawah subholding Generation Company (Genco). Dia memastikan dengan keberadaan anak usaha baru tersebut, perseroan akan masuk pada bisnis panas bumi mulai dari perizinan, Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) hingga memproduksinya sebagai listrik.
"Akhirnya, nanti kami akan spesifik bisa mengembangkan panas bumi. Kita bikin value chain dari panas bumi ini," ujar Darmawan saat konferensi pers, Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Untuk anak usaha baru yang fokus pada EBT, lanjut Darmawan, perusahaan bukan hanya mengelola pembangkit EBT saat, namun akan mengembangkan potensi EBT di Indonesia secara keseluruhan.
Dengan kedua entitas tersebut, dia optimistis bila PLN mampu mengidentifikasi value chain yang mendorong entitas baru punya keunggulan kompetisi.
"Dalam proses ini yang tadinya berserak agak sulit membangun kompetisi yang pas, adanya entitas baru ini kami lebih mudah membangun kompetisi yang pas," kata dia.
Untuk anak usaha Biomassa, nantinya mengurus rantai pasok dari kebutuhan biomassa PLN. Apalagi, sejauh ini PLN memanfaatkan teknologi co-firing di PLTU. Di mana, perseroan membutuhkan 10 juta biomassa per tahunnya. "Kita akan butuh 10 juta biomassa per tahun sehingga kita sangat membutuhkan entitas yang fokus mengurusi ini," ungkap Darmawan.
Selain membentuk tiga anak usaha baru, PLN baru saja meluncur empat subholding. Keempat Subholding tersebut adalah PLN Energi Primer Indonesia, PLN Nusantara Power (Generation Co 1), PLN Indonesia Power (Generation Co 2) dan PLN ICON Plus.
Hal terpenting dari empat subholding ini, masing-masing akan memiliki peran strategis dalam pengelolaan aset negara yang selama ini menjadi lini depan operasional PLN. Keempat Subholding ini akan tetap saling terkoneksi terutama dalam memaksimalkan rantai pasok bisnis PLN ke depan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan anak usaha Panas Bumi dan EBT akan berada di bawah subholding Generation Company (Genco). Dia memastikan dengan keberadaan anak usaha baru tersebut, perseroan akan masuk pada bisnis panas bumi mulai dari perizinan, Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) hingga memproduksinya sebagai listrik.
"Akhirnya, nanti kami akan spesifik bisa mengembangkan panas bumi. Kita bikin value chain dari panas bumi ini," ujar Darmawan saat konferensi pers, Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Untuk anak usaha baru yang fokus pada EBT, lanjut Darmawan, perusahaan bukan hanya mengelola pembangkit EBT saat, namun akan mengembangkan potensi EBT di Indonesia secara keseluruhan.
Dengan kedua entitas tersebut, dia optimistis bila PLN mampu mengidentifikasi value chain yang mendorong entitas baru punya keunggulan kompetisi.
"Dalam proses ini yang tadinya berserak agak sulit membangun kompetisi yang pas, adanya entitas baru ini kami lebih mudah membangun kompetisi yang pas," kata dia.
Untuk anak usaha Biomassa, nantinya mengurus rantai pasok dari kebutuhan biomassa PLN. Apalagi, sejauh ini PLN memanfaatkan teknologi co-firing di PLTU. Di mana, perseroan membutuhkan 10 juta biomassa per tahunnya. "Kita akan butuh 10 juta biomassa per tahun sehingga kita sangat membutuhkan entitas yang fokus mengurusi ini," ungkap Darmawan.
Baca Juga
Selain membentuk tiga anak usaha baru, PLN baru saja meluncur empat subholding. Keempat Subholding tersebut adalah PLN Energi Primer Indonesia, PLN Nusantara Power (Generation Co 1), PLN Indonesia Power (Generation Co 2) dan PLN ICON Plus.
Hal terpenting dari empat subholding ini, masing-masing akan memiliki peran strategis dalam pengelolaan aset negara yang selama ini menjadi lini depan operasional PLN. Keempat Subholding ini akan tetap saling terkoneksi terutama dalam memaksimalkan rantai pasok bisnis PLN ke depan.
(nng)