Harga Bahan Baku NPK Naik 4 Kali Lipat, Pupuk Bakal Makin Mahal?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Industri pupuk di Tanah Air tengah menghadapi tantangan cukup berat akibat gangguan rantai pasok bahan baku yang dipicu konflik berkepanjangan Rusia-Ukraina.
Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero) Panji Winanteya Ruky mengungkapkan, kendala yang dihadapi rantai terutama terkait pasokan bahan baku untuk pupuk NPK.
"Tentu industri pupuk saat ini ada beberapa tantangan, seperti pasokan bahan baku karena pasar komoditas dunia, dan konflik di Ukraina-Rusia yang menyebabkan supply bahan baku strategis untuk pupuk NPK itu tersendat," ungkapnya dalam Market Review IDXChanel, Selasa (27/9/2022).
Dia menambahkan, saat ini juga terjadi kenaikan pada harga gas dan peningkatan biaya transportasi pasca pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang praktis bakal mengerek harga pupuk itu sendiri.
"Harga gas dan harga transportasi yang sangat tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, harga bahan baku NPK meningkat 4 kali lipat," tuturnya.
Sebagai produsen pupuk pelat merah, Ruky menjelaskan pihaknya bakal melakukan efisiensi guna menahan harga pupuk agar tidak naik kembali meski tantangannya cukup berat.
"Kami berusaha sebagai produsen pupuk untuk melakukan efisiensi dan menahan harga pupuk Indonesia di bawah harga pasar Internasional," ucapnya.
Selain itu pihaknya juga akan melakukan kemitraan strategis dengan para pemasok bahan baku untuk memastikan pasokan tidak tersendat atau mengalami kendala. Sehingga, ketersediaan pupuk tahun ini dan tahun depan dapat dipastikan aman.
"Kami sudah melakukan strategic partnership dengan beberapa pemasok bahan baku pupuk NPK untuk memastikan ketersediaan tahun ini dan tahun depan. Ini adalah komitmen kami untuk sektor pertanian di Indonesia dengan menyediakan harga pupuk terjangkau tetapi tetap tersedia," tandasnya.
Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero) Panji Winanteya Ruky mengungkapkan, kendala yang dihadapi rantai terutama terkait pasokan bahan baku untuk pupuk NPK.
"Tentu industri pupuk saat ini ada beberapa tantangan, seperti pasokan bahan baku karena pasar komoditas dunia, dan konflik di Ukraina-Rusia yang menyebabkan supply bahan baku strategis untuk pupuk NPK itu tersendat," ungkapnya dalam Market Review IDXChanel, Selasa (27/9/2022).
Dia menambahkan, saat ini juga terjadi kenaikan pada harga gas dan peningkatan biaya transportasi pasca pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang praktis bakal mengerek harga pupuk itu sendiri.
"Harga gas dan harga transportasi yang sangat tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, harga bahan baku NPK meningkat 4 kali lipat," tuturnya.
Sebagai produsen pupuk pelat merah, Ruky menjelaskan pihaknya bakal melakukan efisiensi guna menahan harga pupuk agar tidak naik kembali meski tantangannya cukup berat.
"Kami berusaha sebagai produsen pupuk untuk melakukan efisiensi dan menahan harga pupuk Indonesia di bawah harga pasar Internasional," ucapnya.
Selain itu pihaknya juga akan melakukan kemitraan strategis dengan para pemasok bahan baku untuk memastikan pasokan tidak tersendat atau mengalami kendala. Sehingga, ketersediaan pupuk tahun ini dan tahun depan dapat dipastikan aman.
"Kami sudah melakukan strategic partnership dengan beberapa pemasok bahan baku pupuk NPK untuk memastikan ketersediaan tahun ini dan tahun depan. Ini adalah komitmen kami untuk sektor pertanian di Indonesia dengan menyediakan harga pupuk terjangkau tetapi tetap tersedia," tandasnya.
(ind)