Nord Stream: Swedia Menemukan Titik Kebocoran Baru dalam Pipa Gas Rusia
loading...
A
A
A
Para pemimpin Uni Eropa mengatakan setiap serangan terhadap infrastruktur energi benua itu akan disambut dengan "respons terkuat".
Sementara itu, Norwegia - yang tidak berada di UE - mengatakan, bakal mengerahkan militernya untuk melindungi instalasi minyak dan gas. Baik Nord Stream 1 atau 2 tidak mengangkut gas saat ini, meskipun keduanya mengandung gas.
Pipa Nord Stream 1 yang terdiri dari dua cabang paralel belum mengangkut gas apa pun sejak akhir Agustus ketika Rusia menutupnya, dengan mengklaim perlu adanya perawatan.
Pipa utama tersebut membentang 1.200 km (745 mil) di bawah Laut Baltik dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke Jerman timur laut. Pipa kembarnya Nord Stream 2, dihentikan setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.
Seismolog melaporkan terjadi ledakan bawah air sebelum kebocoran muncul. Komando Pertahanan Denmark telah merilis rekaman kebocoran yang menunjukkan gelembung - yang terbesar berdiameter 1 km - di permukaan Laut Baltik.
Dan Bjorn Lund dari Pusat Seismologi Nasional Swedia mengatakan "tidak ada keraguan bahwa ini adalah ledakan".
Namun, Andrei Kortunov dari Dewan Urusan Internasional Rusia - sebuah kelompok cendekiawan yang berbasis di Moskow - mengatakan, serangan Rusia tidak masuk akal.
"Mereka selalu menuding Rusia ,tetapi saya pikir karena itu adalah properti Rusia, tidak logis bagi Rusia untuk menimbulkan kerusakan padanya," katanya kepada BBC Radio 4.
"Ada cara lain untuk membuat kehidupan Eropa lebih sulit. Mereka dapat dengan mudah menghentikan pengiriman gas tanpa merusak infrastruktur," bebernya.
Sementara itu, Norwegia - yang tidak berada di UE - mengatakan, bakal mengerahkan militernya untuk melindungi instalasi minyak dan gas. Baik Nord Stream 1 atau 2 tidak mengangkut gas saat ini, meskipun keduanya mengandung gas.
Pipa Nord Stream 1 yang terdiri dari dua cabang paralel belum mengangkut gas apa pun sejak akhir Agustus ketika Rusia menutupnya, dengan mengklaim perlu adanya perawatan.
Pipa utama tersebut membentang 1.200 km (745 mil) di bawah Laut Baltik dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke Jerman timur laut. Pipa kembarnya Nord Stream 2, dihentikan setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.
Seismolog melaporkan terjadi ledakan bawah air sebelum kebocoran muncul. Komando Pertahanan Denmark telah merilis rekaman kebocoran yang menunjukkan gelembung - yang terbesar berdiameter 1 km - di permukaan Laut Baltik.
Dan Bjorn Lund dari Pusat Seismologi Nasional Swedia mengatakan "tidak ada keraguan bahwa ini adalah ledakan".
Namun, Andrei Kortunov dari Dewan Urusan Internasional Rusia - sebuah kelompok cendekiawan yang berbasis di Moskow - mengatakan, serangan Rusia tidak masuk akal.
"Mereka selalu menuding Rusia ,tetapi saya pikir karena itu adalah properti Rusia, tidak logis bagi Rusia untuk menimbulkan kerusakan padanya," katanya kepada BBC Radio 4.
"Ada cara lain untuk membuat kehidupan Eropa lebih sulit. Mereka dapat dengan mudah menghentikan pengiriman gas tanpa merusak infrastruktur," bebernya.