Kopi Durian Melenggang hingga ke Hong Kong

Sabtu, 11 Oktober 2014 - 21:00 WIB
Kopi Durian Melenggang hingga ke Hong Kong
Kopi Durian Melenggang hingga ke Hong Kong
A A A
KOPI merupakan salah satu minuman yang akrab di lidah masyarakat Indonesia dan dunia. Tak heran, jika variannya terus berkembang. Salah satunya resep Kopi Durian yang digeluti Muhammad Husein.

Bermula dari resep coba-coba yang didapatnya saat menghadiri reuni SMA, Husein mulai menikmati buah manis usaha yang digelutinya sejak 2010. Bahkan, kopi duriannya telah melenggang hingga ke Hong Kong.

"Awalnya ini dari iseng aja. Jadi, dulu di tahun 2010 saya ada reunian SMA. Dari reunian SMA, diajak ke rumah teman di Lampung Barat. Nah, di sana ada sentral kebun durian dan kopi," tutur Husein, saat ditemui Sindonews di Trade Expo Indonesia (TEI) 2014, Jakarta, baru-baru ini.

"Kalau di masyarakat Lampung kopi dicampur durian asli. Idenya dari situ. Nah, kita buatkan yang instan," lanjutnya.

Dalam meramu Kopi Durian yang enak dan pas, bukan hal mudah. Dalam ujicoba, dia sempat gagal karena rasanya membuat pusing dan mual.

"Akhirnya dicoba dengan racikan baru. Setelah enam bulanan tes trial and error, akhirnya menemukan rasa yang lebih pas. Jadi, kita bikin standar bakunya," beber Husein.

Dia menjelaskan, proses pengerjaannya adalah dengan mengeringkan buah durian tersebut. Kemudian, digoreng kembali bersama biji kopi.

Dalam sebulan, pria berbadan besar ini bisa memproduksi 500 kilogram (kg) bubuk Kopi Durian dengan menghabiskan sebanyak 100-200 buah durian.

Untuk memperlancar produksi, Husein mempekerjakan tujuh orang muda-mudi, yang terbagi untuk produksi lima orang, dan pemasaran dua orang.

Menurut Husein, modal awal yang digelontorkan untuk usaha ini sebesar Rp50 juta. Dari hasil kreasinya tersebut, kini memperoleh omzet Rp40-Rp50 juta per bulan.

Dalam hal pemasaran, Kopi Durian racikan Husein dijual di seluruh Indonesia melalui website www.kopidurian.com. Selain itu, dia memiliki gerai di Lampung Tengah, serta memasarkannya di toko oleh-oleh di Bandar Lampung, dan agen yang tersebar di Yogyakarta, Bandung, Medan, dan Palembang.

"Kita juga nanti akan ada sistem kemitraan, Rp7 juta dapat booth, dapat kopi 500 gelas, coffee maker, x banner," terangnya.

Sementara untuk ekspor, dia baru memasoknya ke Hong Kong sebanyak 100 kg untuk sekali pengiriman.

Husein berharap, melalui pameran TEI 2014 ini bisa mendapatkan continue buyers dan kemitraan.

"Kemarin pada mampir (di booth TEI), dari Yaman, Irak, Jepang, dan Australia. Respon ada yang suka, ada yang pingin coba dulu. Dari KBRI Yaman kemarin ada yang ke sini. Kayaknya serius banget suruh kirim mau dipajang di etalase KBRI," terang Husein.

Adapun kendala yang dialaminya saat ini belum mendapatkan hak paten. Bahkan, dia sempat ditipu oleh pembeli yang membeli produknya dalam jumlah besar, kemudian di repacking ulang.

"Sekarang kita sudah daftar di HAKI. Mungkin tiga empat bulan lagi lah baru keluar. Soalnya kan dua tahun itu, daftar resep, merek, brand," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6710 seconds (0.1#10.140)