Kontribusi UMKM Indonesia untuk Ekspor Nonmigas Masih Keok oleh Singapura
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM ( KemenkopUKM ) mencatat, saat ini kontribusi UMKM terhadap ekspor non-migas masih di posisi 15,7%. Jumlah ini masih rendah dibandingkan beberapa negara lainnya, seperti Singapura 41%, Thailand 29%, atau China yang mencapai 60%.
"Salah satu penyebab masih rendahnya persentase tersebut di antaranya karena di sisi produk tidak terpenuhi standar untuk pasar ekspor, khususnya untuk tingkat standar keamanan produk di negara tujuan," kata Hanung Harimba Rahman, Deputi Bidang UKM KemenKopUKM dikutip Sabtu (15/10/2022).
Hanung mengatakan target kontribusi UKM tehadap ekspor non-migas produk UMKM ditargetkan mencapai 17% pada 2024. Untuk itu, pemerintah berupaya melakukan program atau kegiatan yang mendorong percepatan pencapaian target tersebut.
"Salah satunya dengan pengembangan SDM UKM berbasis kemitraan untuk mendorong kemampuan SDM UKM unggul go ekspor," kata Hanung.
Hanung berharap pengembangan SDM UKM berbasis kemitraan membuat para penggiat UMKM memperoleh pengetahuan dan kemampuan. Di antaranya, mengetahui tren dan peluang pasar tahun 2023, standar produk ekspor yang harus dipenuhi terhadap kuantitas dan kualitas produk, hingga quality control produk, serta bagaimana negosiasi yang baik dengan buyer.
"Salah satu penyebab masih rendahnya persentase tersebut di antaranya karena di sisi produk tidak terpenuhi standar untuk pasar ekspor, khususnya untuk tingkat standar keamanan produk di negara tujuan," kata Hanung Harimba Rahman, Deputi Bidang UKM KemenKopUKM dikutip Sabtu (15/10/2022).
Hanung mengatakan target kontribusi UKM tehadap ekspor non-migas produk UMKM ditargetkan mencapai 17% pada 2024. Untuk itu, pemerintah berupaya melakukan program atau kegiatan yang mendorong percepatan pencapaian target tersebut.
"Salah satunya dengan pengembangan SDM UKM berbasis kemitraan untuk mendorong kemampuan SDM UKM unggul go ekspor," kata Hanung.
Hanung berharap pengembangan SDM UKM berbasis kemitraan membuat para penggiat UMKM memperoleh pengetahuan dan kemampuan. Di antaranya, mengetahui tren dan peluang pasar tahun 2023, standar produk ekspor yang harus dipenuhi terhadap kuantitas dan kualitas produk, hingga quality control produk, serta bagaimana negosiasi yang baik dengan buyer.
(uka)