Kreatif dan Produktif dengan Konten Berfaedah, Bukan Asal Viral

Selasa, 18 Oktober 2022 - 22:12 WIB
loading...
Kreatif dan Produktif dengan Konten Berfaedah, Bukan Asal Viral
Banyak orang berlomba membuat atau mengunggah konten yang diharapkan bisa menjadi viral di medsos. Foto/pexels/ron iach
A A A
JAKARTA - Internet dan media sosial (medsos) saat ini banyak dimanfaatkan sebagai lahan basah untuk meraup cuan. Tak heran jika profesi kekinian seperti keator konten dan pemengaruh (influencer) hingga Youtuber dan selebgram pun banyak diminati.

Popularitas dan banyaknya pengikut menjadi salah satu acuan untuk bisa mendulang uang dari aktivitas di dunia maya.

Tak heran, banyak orang berlomba membuat atau mengunggah konten yang diharapkan bisa menjadi viral di medsos. Sayangnya, terkadang cara-cara yang ditempuh kurang elok bahkan cenderung negatif.

Padahal, alangkah lebih baik jika yang dibagikan adalah konten positif yang bermanfaat atau menginspirasi, syukur-syukur bisa viral.



Dalam webinar bertema “Anti Sensasi: Jadilah Viral di Ruang Digital Karena Prestasi!” di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/10), Penulis sekaligus Entrepreneur Dian Ikha Pramayanti memaparkan sejumlah formula viral tanpa harus mengedepankan sensasi semata.

Dia membeberkan kepanjangan dari VIRAL, yakni Visibility atau pemilihan platform dan jenis konten yang tepat; Ingenuity atau konten yang cerdik; Relate atau mewakili kondisi pengikut (follower); Adaptable atau mudah dipastikan atau ditiru; serta Luck atau keberuntungan, ikhtisar, dan konsisten membagikan konten.

“Ada banyak contoh sesuatu yang positif bisa viral dan disukai banyak orang,” ujarnya dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, dikutip Selasa (18/10/2022).



Dia menyontohkan akun TikTok @vmuliana yang rajin membagikan konten tentang edukasi dan tips berkarir. Ada pula akun @ananzaprili yang membagikan konten bertema psikologi. “Jadi, banyak cara untuk viral tanpa sensasi,” tandas Dian.

Lebih lanjut, Influencer Ruang Digital Syifa Dzihni Hafidzah menyebut viral itu identik dengan anak muda yang diwakili oleh generasi milenial dan generasi X.

Menurut dia, kehidupan dua golongan generasi ini tidak bisa lepas dari teknologi. Mereka lahir di tengah situasi di mana teknologi canggih, baik itu gawai dan medsos yang sedang tumbuh pesat.

“Untuk menjadi anak muda yang kreatif, aktif, dan inovatif, kita perlu membiasakan diri untuk melakukan aktivitas atau pola hidup, seperti gemar membaca buku, terbuka terhadap pengalaman baru, bijak bermedia sosial, atau membangun ide dan visi ke depan,” terang Syifa.



Dia menambahkan, dalam penggunaan media sosial juga harus dipahami pentingnya netiket agar tidak mengejar sensasi demi viral.

Masih terkait netiket, Dosen sekaligus UC Makassar dan Kelas Bebas Bicara Cipta Canggih Perdana mengingatkan pentingnya membangun personal branding.

Brand dimaksud berkaitan dengan nilai, talenta, passion, idealisme, dan pengalaman. Cipta bilang, dibutuhkan pengelolaan personal branding yang tepat di media sosial. Tak lupa, dia pun membeberkan cara-caranya.

“Untuk membangun personal branding yang positif di media sosial, perhatikan profil akun. Unggahlah konten-konten yang positif. Lalu, pantau dan ikuti konten-konten yang bermanfaat. Jangan lupa, penting untuk menjaga etika di media sosial,” tandasnya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Kominfo diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif di era industri 4.0.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2302 seconds (0.1#10.140)