Megaproyek Kilang Nasional Diyakini Bisa Selesai Tepat Waktu

Senin, 06 Juli 2020 - 12:58 WIB
loading...
Megaproyek Kilang Nasional Diyakini Bisa Selesai Tepat Waktu
Proyek kilang nasional yang dikerjakan PT Pertamina (Persero) diyakini akan rampung tepat waktu. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Jalan panjang berliku dalam membangun kilang nasional menimbulkan ketidakyakinan sejumlah pihak atas komitmen BUMN energi PT Pertamina (Persero) untuk merealisasikannya. Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menegaskan keyakinannya bahwa proyek tersebut akan selesai tepat waktu.

Mamit membeberkan fakta bahwa meski dalam kondisi pandemi Covid-19, Pertamina terus melanjutkan proyek kilang yakni beberapa proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Roof Refinery (GRR).

Seperti diketahui, megaproyek kilang terdiri dari proyek pengembangan kapasitas untuk empat kilang dan pembangunan kilang baru. Pengembangan kapasitas kilang dilakukan di kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah. Kemudian Balongan, Jawa Barat. Dumai di Riau, dan Balikpapan, Kaltim. Adapun dua kilang baru dibangun di Tuban, Jawa Timur dengan total investasinya USD48 miliar.

"Patut kita apresiasi progress pembangunan kilang yang sedang dilakukan oleh Pertamina terutama untuk konstruksi fisik yang dicapai RDMP Balikpapan yang saat ini sudah mencapai 17,41%. Nantinya kapasitas produksi RDMP Balikpapan akan meningkat menjadi 360 ribu barel dan siap beroperasi pada tahun 2023," ungkap Mamit di Jakarta, Senin (6/7/2020).

Untuk RDMP Cilacap, lanjut dia, saat ini untuk pekerjaan awal fase II sudah 18,94% dan GRR Tuban untuk landclearing lahan sudah 100% dan restorasi pantai 92,51%.

Mamit menambahkan, megaproyek kilang tersebut sesuai dengan visi Pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional. "Ini merupakan satu program strategis yang harus tetap dilanjutkan dalam rangka kemandirian energi Indonesia dimana melalui program ini kapasitas pengolahan kilang kita menjadi 1,8 juta BPD dan produksi fuel menjadi 1,5 juta BPD dari saat ini hanya 600.000 BPD pada tahun 2027," paparnya.

(Baca Juga: Ajib, JIka 5 Kilang Pertamina Beres Indonesia Jadi Eksportir BBM)

Dia menambahkan, program RDMP dan GRR ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah dan Pertamina dalam mempersiapkan bahan bakar ramah lingkungan dimana produk yang dihasilkan sudah standard EURO V.

Dengan progress pembangunan yang sudah berjalan seperti Kilang Balikpapan, pihaknya optimis Pertamina akan sanggup menyelesaikan mega proyek tersebut sesuai target yang diberikan oleh pemerintah.

"Pekerjaan pembangunan kilang baik itu RDMP maupun GRR tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus dilalui seperti persoalan keterbatasan lahan, investasi yang besar, profit jangka panjang, kompleksitas perijinan dan yang pasti sulitnya mencari mitra strategis. Pembangunan Kilang ini juga harus terintegrasi dengan produk Petrokimia agar semua manfaat dari minyak mentah bisa digunakan," ucapnya.

Mamit juga meminta komitmen Pertamina dalam pembangunan kilang tidak perlu diragukan. "Tidak usah meragukan atau mempertanyakan komitmen Pertamina dalam megaproyek ini. Mereka akan bekerja dengan sebaik-baiknya agar pembangunan kilang ini sesuai dengan target yang ditetapkan. Kita harus dukung dan kawal pembangunan kilang ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa tingkat kesulitan melakukan ekspansi dan revamping kilang lama jauh lebih tinggi dari pada membangun kilang baru dari lapangan yang masih kosong.

"Membangun kilang baru jauh lebih mudah dari pada melakukan ekspansi dan revamping kilang lama. Karena kalau yang ini untuk mengatur accesibility atau ketercapaian dan constructability atau keterbangunannya jauh lebih sulit," papar Nicke saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR belum lama ini.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1222 seconds (0.1#10.140)