Sri Mulyani Beri Sinyal Tanda Bahaya: APBN Tidak Boleh Sakit

Rabu, 19 Oktober 2022 - 15:10 WIB
loading...
Sri Mulyani Beri Sinyal Tanda Bahaya: APBN Tidak Boleh Sakit
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa tanda-tanda ekonomi global semakin gelap kian nyata. Tingginya inflasi hingga resesi mulai tampak di sejumlah negara.

Menghadapi situasi tersebut, Sri Mulyani mewanti-wanti Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak boleh sakit. "APBN di 2023 harus segera sehat, karena kalau APBN masih bekerja berlebihan atau excessive, Indonesia akan semakin ter-ekspose dengan risiko inflasi tinggi dari global," ujar Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI bertajuk Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Berkelanjutan di Tengah Tantangan Dinamika Global, di Jakarta, Rabu (19/10/2022).



Dia mengatakan bahwa APBN merupakan sebuah instrumen countercyclical sebagai shock absorber yang kemudian menjadi bantalan pelindung masyarakat dari dampak krisis akibat pandemi. Akibatnya, penerimaan negara juga terkontraksi akibat melemahnya aktivitas ekonomi.

"Defisit APBN kala itu sampai melebar hingga 6,09% terhadap PDB di tahun 2020. Di 2021, defisit ini menyusut menjadi 4.65%, disusul pada target penyusutan jadi 4,5% di 2022. Tapi, dengan tren surplus neraca dagang yang masih berlanjut, kita optimis defisit APBN bisa 3,92% hingga akhir tahun," ungkap Sri.

Dengan latar belakang tersebut, maka defisit APBN 2023 ditargetkan hanya sebesar 2,84%. Ia pun mengingatkan kesehatan APBN 2023 diperlukan agar Indonesia bisa siap menghadapi berbagai tantangan gejolak global.



"APBN ini perlu dijaga dan dikelola secara kredibel pula untuk menjaga kepercayaan investor, pemegang surat utang negara (SUN), dan lembaga pemeringkat utang. Kita perlu berkaca pada pengalaman Inggris yang tidak kredibel dalam mengelola APBN-nya, sehingga menyebabkan ekonominya terguncang," pungkas Sri.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1027 seconds (0.1#10.140)