Menebak Arah IHSG Jelang Rilis Suku Bunga Bank Indonesia

Kamis, 20 Oktober 2022 - 06:39 WIB
loading...
Menebak Arah IHSG Jelang Rilis Suku Bunga Bank Indonesia
IHSG bergerak fluktuatif dalam tiga hari terakhir jelang pengumuman suku bunga BI hari ini. Ilustrasi foto/Dok Antara
A A A
JAKARTA - Dalam tiga hari terakhir jelang pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI) pada siang hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak cukup fluktuatif.

Meskipun indeks mampu mempertahankan kenaikan dalam tiga sesi penutupan secara beruntun, upaya mendarat di area hijau ini sebelumnya diwarnai koreksi bertubi-tubi yang terjadi sepanjang pekan lalu.

Salah satu katalis positif yang ikut mengerek indeks sejak Senin (17/10) adalah surplus neraca perdagangan periode September 2022 sebesar USD4,99 miliar.

Namun, bukan hal yang baru jika pengumuman suku bunga BI ditambah proyeksi kenaikan 50-75 bps bakal membatasi optimisme itu.

"Untuk saat ini kita masih menunggu terkait dengan kabar keputusan suku bunga. Saya pikir ini akan kembali menekan setelah naik karena pengumuman neraca perdagangan kemarin," ujar pengamat pasar modal Oktavianus Audi di Jakarta, dikutip Kamis (20/10/2022).



IHSG secara teknikal mengalami rebound setelah menyentuh level terendah pekan ini di 6.747,38 dan sempat melejit hingga 6.891,98.

Audi menilai, pasar akan lebih percaya diri apabila IHSG mampu breakout di level 6.900 sebagai konfirmasi kenaikan di masa depan. "Karena memeng level 6.900 ini menjadi resistance, dan bisa jadi confirm IHSG bisa naik lagi," tuturnya.

Peningkatan suku bunga menjadi fokus utama pasar. Pasalnya, kabar tersebut dikhawatirkan akan memupus harapan IHSG masuk di area psikologis 7.000.



Audi menimbang jika BI tetap mengerek suku bunga sebagai bagian dari upaya mengendalikan inflasi, maka hal itu bisa jadi pemberat. Namun, pandangan BI ihwal makro ekonomi ke depan dinilai bakal menjadi penyeimbang.

"Kalau ternyata keputusannya dinaikkan dan sesuai ekspektasi, kemungkinan market akan bisa tertekan, tapi paling akan di situ-situ aja," tutup Audi.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, koordinasi antara pemerintah dan BI hingga saat ini sudah cukup baik dalam rangka menekan laju inflasi.

"Dengan koordinasi fiskal dan moneter yang baik, inflasi Indonesia memang mengalami kenaikan, tapi lebih rendah dibandingkan negara-negara lain," ujar Perry, Rabu (19/10).



Menurut Perry keputusan mengenai kenaikan suku bunga BI memang tidak seagresif negara-negara lain. Hanya saja, dia tidak menjelaskan secara eksplisit mengenai arah keputusan terkait suku bunga usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang akan dirilis pada siang hari ini.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1381 seconds (0.1#10.140)