Tingkatkan Penetrasi Asuransi di Kalangan Milenial, Askrindo Gelar Program Literasi

Kamis, 20 Oktober 2022 - 08:18 WIB
loading...
Tingkatkan Penetrasi...
Asuransi merupakan salah satu pondasi utama sebuah keuangan yang sehat. Ilustrasi foto/pexels/monstera
A A A
JAKARTA - Industri asuransi di Tanah Air masih dihadapkan pada rendahnya penetrasi asuransi di kalangan masyarakat. Hal ini tentunya bisa dipandang sebagai tantangan sekaligus peluang.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, penetrasi asuransi terhadap produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia baru sekitar 3,18% pada tahun 2021.

Lebih rinci, penetrasi asuransi jiwa sebesar 1,19%, asuransi umum 0,47%, asuransi sosial 1,45%, dan asuransi wajib 0,08% dengan angka desitas asuransi sebesar Rp1,82 juta.

Data lain yang bersumber dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan, indeks literasi keuangan baru sebesar 38,03% dengan tingkat literasi asuransi baru mencapai 19,4%. Pada saat yang sama, indeks inklusi keuangan Indonesia mencapai 76,19%.



PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo memandang asuransi merupakan bagian dari investasi jangka panjang yang sudah seharusnya diminati oleh berbagai kalangan.

Untuk itu, perseroan berupaya meningkatkan pemahaman asuransi sejak dini, khususnya di kalangan milenial dan generasi Z atau Gen Z.

Berkenaan Bulan Inklusi Keuangan dan sesuai arahan OJK, Askrindo mengadakan kegiatan Literasi Asuransi atau pengenalan asuransi bagi mahasiswa STIMRA.

Tingkatkan Penetrasi Asuransi di Kalangan Milenial, Askrindo Gelar Program Literasi


Head of Corcomm PT Askrindo Luluk Lukmiyati mengatakan, saat ini penduduk Indonesia didominasi usia 15-40 tahun yang mana merupakan kalangan milenial dan Gen Z.

Namun, rendahnya indeksi literasi asuransi mendorong Askrindo untuk terus memberikan pengetahuan dan pemahaman mendasar tentang Asuransi.

“Seringkali orang menunda berasuransi karena merasa telah memiliki tabungan yang memadai untuk mengantisipasi keadaan darurat. Padahal, asuransi sangat berguna untuk menutup pengeluaran tak terduga yang cukup besar, seperti saat sakit, kecelakaan, kehilangan tempat tinggal,” ujar Luluk melalui siaran pers, dikutip Kamis (20/10/2022).



Dia menegaskan, asuransi merupakan salah satu pondasi utama sebuah keuangan yang sehat. “Di sini Askrindo melihat anak-anak muda sudah mulai paham berinvestasi namun masih kurang minat dalam berasuransi,” tukasnya.

Industri asuransi dihadapkan pada tantangan untuk mengembangkan produk asuransi yang lebih beragam. Dengan produk yang semakin beragam, penetrasi Asuransi di masyarakat tentu akan lebih meningkat lagi.

Luluk berharap, dengan literasi asuransi ini, masyarakat khususnya milenial dan Gen Z, akan lebih aware lagi dan berminat dengan produk-produk asuransi.



Terlebih, asuransi saat ini sangat mudah didapatkan dan diakses melalui ponsel serta pengajuan klaimnya pun mudah.

Askrindo sendiri memiliki aplikasi DigiAsk 4.0, di mana aplikasi tersebut merupakan salah satu transformasi Askrindo di bidang IT dalam rangka meningkatkan penetrasi ke segmen ritel.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1150 seconds (0.1#10.140)