Perluas Jangkauan Pasar, Ketahui Tips Pemasaran Berbasis E-Commerce Ads

JAKARTA - Kecakapan dan keterampilan digital menjadi modal berharga untuk mengembangkan bisnis di era modern ini. Dengan memahami berbagai tips dan trik pemasaran digital, bisnis kecil pun bisa naik kelas dan mendapatkan akses pasar yang luas.

Guna memperluas wawasan terkait pemasaran digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi menggelar webinar bertajuk “Konsep Bisnis Digital: Pemasaran Berbasis E-Commerce Ads”, Senin (31/10).

Webinar yang dihadiri lebih dari 1.300 orang itu ditujukan untuk kelompok masyarakat atau komunitas di wilayah Sumatera dan sekitarnya.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif ICT Watch dan Praktisi Literasi Digital Indiriyanto Banyumurti menjelaskan konsep pemasaran berbasis e-commerce ads ditinjau dari perspektif cakap digital. Dia pun membeberkan empat tips yang harus diketahui untuk melakukan pemasaran berbasis e-commerce ads.

“Pertama, pastikan Anda sudah membuat toko online. Kedua, tentukan target pasar Anda. Ketiga, gunakan kampanye yang terstruktur,” ujarnya, dikutip Selasa (1/11/2022).



Tak lupa, Indiriyanto membeberkan tips terakhir yang tak kalah penting yaitu melakukan evaluasi atas kegiatan pemasaran yang telah dilakukan.

Melengkapi paparan Indiriyanto, Relawan Mafindo Jakarta dan Praktisi Literasi Digital Sukma Nurjagat membeberkan mengenai konsep pemasaran berbasis e-commerce ads ditinjau dari perspektif etis digital.

Menurut dia, setidaknya ada tiga etika dasar yang harus diperhatikan dalam melakukan pemasaran berbasis e-commerce ads. Pertama, hindari membuat berita atau informasi hoaks. Kedua, jangan membuat konten yang melanggar Undang-undang ITE. Ketiga, tidak boleh melakukan plagiasi,” tandas Sukma.

Lebih lanjut, anggota Komite Edukasi Mafindo dan Praktisi Literasi Digital Julita Hazelina menambahkan penjelasan mengenai konsep pemasaran berbasis e-commerce ads ditinjau dari perspektif pilar aman digital.



Dia menguraikan tips aman dan nyaman dalam melakukan pemasaran berbasis e-commerce ads. Pertama, pantau situs Anda untuk menentukan kesehatan layanan dan identifikasi berbagai anomali. Kedua, amankan admin panel dan server serta gunakan password yang kuat dan ganti password secara berkala.

“Terakhir, edukasi tim kerja e-commerce untuk tidak sembarangan men-download file, mengklik link atau mengakses website dan juga berhati hati saat memakai wifi publik,” papar Julita.



Pada awal 2022 Hootsuite dan We Are Social melaporkan jumlah pengguna internet Indonesia telah mencapai 204,7 orang atau meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya.

Masifnya kemajuan teknologi dan internet saat ini memang membuka pintu peluang yang sedemikian lebar tapi di sisi lain juga ada potensi risiko yang harus diwaspadai. Antara lain risiko penipuan online melalui penyebaran hoaks dan juga perundungan siber atau cyber bullying.

Oleh karena itu, peningkatan penggunaan teknologi harus di imbangi dengan peningkatan kapasitas literasi digital yang mempuni. Survei nasional yang dilakukan tahun lalu melaporkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih berada di angka 3,49 dari skala 5 atau masih kategori sedang.

“Hal ini perlu terus ditingkatkan untuk membekali peningkatan kapasitas literasi digital,” ujar Dirjen Aptika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pengerapan.

Sejauh ini Kemenkominfo bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi telah melakukan literasi digital kepada lebih dari 14,6 juta orang.

“Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat, ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam sambutan program Makin Cakap Digital.