5 Dompet Digital Paling Banyak Dipakai, Nomor 1 Karyawannya Kurang dari 50 Orang

Minggu, 06 November 2022 - 17:33 WIB
loading...
5 Dompet Digital Paling Banyak Dipakai, Nomor 1 Karyawannya Kurang dari 50 Orang
Dompet digital kian marak digunakan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Dompet digital atau e-wallet semakin diminati masyarakat Indonesia. Pasalnya, frekuensi penggunaan dan nilai transaksinya semakin membesar.



Berdasarkan survei Populix, perusahaan penyedia layanan jasa riset pasar di Indonesia, yang rilis pada Juli 2022 terungkap, dari 1.000 orang yang disurveinya, sebanyak 20% menggunakan dompet digital setiap hari. Hanya 6% yang menggunakan dompet digital selama sebulan sekali.

Survei yang dilakukan Kominfo dan Katadata Insight Center (KIC) juga menunjukkan data frekuensi penggunaan dompet digital. Dari 10 ribu orang yang disurvei, hanya 4% yang sama sekali tak menggunakan dompet digital, selebihnya menggunakan dengan frekuensi yang berbeda-beda.

Banyaknya penggunanaa dompet digital juga mengerek nilai transaksinya. Berdasarkan data Statista, tahun 2018 market size dompet digital di Indonesia mencapai USD1,5 miliar. Angka itu diprediski akan membengkak menjadi USD25 miliar pada 2023.

RedSeer malah lebih optmistis lagi. Menurut riset lembaga konsultan pemasaran yang berbasis di India ini, tahun 2023, proyeksi nilai transaksi dompet digital di Indonesia mencapai USD40,5 miliar. Semantara pada tahun lalu, transaksi dompet digital mencapai USD28 miliar.

Semakin digemari dan potensi pasarnya yang besar membuat sejumlah perusahaan mencoba peruntungan. Jumlah dompet digital terus bertambah, setidaknya tidak kurang dari 12 unit.

Lantas dompet digital mana yang paling banyak dipakai? Berdasarkan survei Populix, ini lima dompet digital yang paling banyak dipakai:

1. Gopay (88%)
Nomor satu ditempati oleh Gopay dengan angka 88%. Dompet digital milik PT Dompet Anak Bangsa ini berdiri pada tahun 2016. Gopay merupakan bagian dari ekosistem Gojek yang kemudian bergabung dengan Tokopedia menjadi GoTo.

Mengutip situs fintech id, ukuran perusahaan Gopay menyebut jumlah karyawannya kurang dari 50 orang. Status investasi perusahaan adalah undisclosed.

GoPay merupakan kontributor terbesar terhadap pendapatan GoTo Financial. Hampir 60% transaksi di aplikasi Gojek menggunakan GoPay dan GoPay mendulang 85% transaksi di Tokopedia.

2. Dana (83%)
Dompet digital PT Espay Debit Indonesia Koe ini mendapat penilaian 83% dari survei Populix. DANA yang merupakan perusahaan rintisan (startup) yang dikembangkan oleh Grup Emtek dan Alibaba Group ini meluncur pada Desember 2018.

Secara garis beras, awalnya Grup Emtek menguasai sekitar 55% saham Dana lewat PT Kreatif Media Karya (KMK), selebihnya dimiliki oleh Alibaba.

Pada Agustus kemarin, Grup Emtex menjual sebagian sahamnya ke Lazadapay, yang merupakan bagian dari Alibaba, senilai USD304,5 juta atau setara Rp4,57 triliun (kurs Rp15.000).

Mengutip fintech.id ukuran perusahaan Dana memiliki lebih dari 200 karyawan. Status investasinya sama dengan GoPay, undisclosed.

3. Ovo
Posisi ketiga dipegang oleh OVO dangan jumlah 79%, dompet digital yang mulai beroperasi pada 2017 dengan nama perusahaan PT Visionet Internasional.

Awalnya OVO dikuasai oleh Lippo Group dan juga Tokopedia dan merupakan penyokong layanan transportasi online Grab, notabene pesaing Gojek.

Setelah Tokopedia bergabung dengan Gojek, Grab Holding memborong saham Lippo dan Tokopedia di Ovo. Kini Grab menguasai sekitar 90% saham Ovo.

Sayangnya, finceth. id tak mengungungkap ukuran perusahaan dan status investasinya. Di situs perusahaan juga tak diungkap detail-detail itu.

4. ShopeePay (76%)
Urutan keempat dari lima besar dompet digital yang paling banyak digunakan versi Populix adalah ShopeePay dengan angka 76%. Dompet digital milik PT AirPay International Indonesia ini resmi beroperasi pada Agustus 2018 setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia.

ShopeePay terhubungan erat dengan Shoppe, salah satu belanja online di Indonesia. ShopeePay merupakan bagian dari SeaMoney, layanan finansial digital milik Sea Group.

Di Indonesia, ShopeePay memiliki ukuran perusahaan dengan jumlah karyawan antara 50 hingga 100 orang. Sedangkan status Investasinya adalah Series A Funding.

5. LinkAja (30%)
Dengan catatan 30%, posisi juru kunci lima terbanyak dompet digital dipegang oleh LinkAja, milik PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Dompet digital ini beroperasi 21 Februari 2019 setelah mendapat izin Bank Indonesia.

Finarya merupakan anak usaha dari 10 badan usaha milik negara (BUMN). Sebagai anak usaha BUMN, Finarya juga terbuka untuk bersinergi dengan pihak swasta yang memiliki visi dan misi serupa.



Di bulan Oktober 2020, Grab Pte.Ltd. resmi menjadi pemegang saham baru Finarya. Pada Maret 2021, PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay/Gojek) resmi terdaftar sebagai pemegang saham baru Finarya. Dua perusahaan yang bersaing itu seolah "berdamai" di dalam LinkAja.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2223 seconds (0.1#10.140)