Resesi Terjadi, Rupiah Bisa Ambles ke Rp17.000 per Dolar

Selasa, 08 November 2022 - 22:45 WIB
loading...
Resesi Terjadi, Rupiah Bisa Ambles ke Rp17.000 per Dolar
Rupiah terancam jatuh jika resesi global terjadi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Perlambatan ekonomi saat ini tengah terjadi di tiga negara maju, yakni Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China. Salah satu penyebabnya, perang Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung sehingga memicu inflasi .



Di Indonesia, pemerintah menilai laju inflasi lebih rendah dari prakiraan awal. Meski demikian, pemerintah menegaskan akan tetap waspada terhadap ketidakpastian global dan telah menyiapkan sederet arah kebijakan di tengah ancaman resesi pada 2023.

Timothy Tandiokusuma, CEO Black Boulder Capital (private equity dan aset manajemen yang memfokuskan investasi pada perusahaan kecil hingga menengah), mengatakan masyarakat harus bersiap-siap menghadapi prediksi ancaman resesi dan krisis moneter. Memang ada harapan resesi di Indonesia tidak sehebat yang terjadi di AS, Eropa, dan China.

"Meski begitu, kita harus tetap waspada dan mempersiapkan kemungkinan terburuk jika hal itu terjadi di Indonesia. Kuncinya adalah mempersiapkan keuangan secara tepat untuk memitigasi hal paling buruk yang akan terjadi, yaitu inflasi besar-besaran. Jika ini terjadi, besar kemungkinan rupiah menyentuh hingga angka Rp16-Rp17 ribu per dolar,” kata Timothy, dalam keteranganya, Selasa (8/11/2022).

Pria lulusan International Business and Finance Double Major di Seattle University ini menjelaskan, dalam setiap resesi, terutama resesi global, maka nilai dolar cenderung menguat terhadap mata uang negara-negara di Asia, termasuk Indonesia. Ia mencontohkan yang terjadi pada 1998 dan 2008 di saat krisis global terjadi, mata dolar naik secara signifikan terhadap rupiah.

Bahkan saat pandemi Covid-19 terjadi dan dunia mengalami krisis untuk waktu yang singkat di bulan Februari 2020, dolar sempat naik dari level Rp13.650 ke Rp16.375, sebelum akhirnya kembali ke level Rp14.000 di 1 Januari 2021.



“Kuncinya, saat ini masyarakat perlu diedukasi tentang prediksi kondisi ekonomi mendatang untuk persiapan optimal, seperti membatasi pengeluaran, melunasi utang, menabung dan siapkan dana darurat, dan berinvestasi dengan bijak,” tutupnya.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1866 seconds (0.1#10.140)