Digitalisasi Mampu Tingkatkan Omzet Pelaku UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah maraknya digitalisasi pedagang tradisional, masih banyak pedagang yang belum merasakan manfaat dari platform digital secara optimal. Untuk itu, para pelaku bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM ) perlu memiliki literasi digital yang baik.
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tahun 2021, indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada di angka 3,49. Angka tersebut menempatkan Indonesia dalam kategori sedang, dengan bentang skor indeks dari 0 hingga 51.
Sedangkan pemerintah menargetkan 30 juta UMKM akan go digital di tahun 2024 2. Tentunya fakta ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah terkait literasi digital yang harus dilakukan stakeholders, baik para pelaku UMKM maupun para penyedia layanan bisnis digital.
Sebagai partner pertumbuhan UMKM, GudangAda (penyedia ekosistem digital yang inklusif) memastikan para pedagang dapat memaksimalkan solusi bisnis berbasis platform digital. Salah satu wujud komitmen GudangAda adalah dengan mengadakan lokakarya bisnis digital bagi mitra bisnis UMKM di 49 kota di Indonesia, yang terselenggara sejak September hingga Oktober 2022.
“Kami berinisiatif melaksanakan program edukasi secara langsung ke lebih dari 750 pedagang di 49 kota. Program ini kami harapkan dapat meningkatkan daya saing para pedagang ke depan lewat literasi digital yang lebih kuat,” jelas Stevensang, Founder and CEO GudangAda, Selasa (15/11/2022).
Lokakarya bisnis digital yang mengangkat tema “Go Digital, Grow Bigger & Ready for the Future” ini tak hanya mengajak para pedagang untuk mempunyai pemahaman lebih mendalam tentang pentingnya literasi digital tapi juga memberikan informasi seputar keunggulan layanan solusi digital terintegrasi milik GudangAda. Mulai dari GudangAda Marketplace yang bisa membuka akses ke pasar yang lebih luas dan menawarkan harga barang yang kompetitif hingga GudangAda Solusi yang memudahkan para pedagang mengelola operasional harian toko dan manajemen stok barang dagangan.
Semenjak diluncurkan di Agustus 2022, GudangAda Solusi telah digunakan oleh lebih dari 9.000 pedagang grosir untuk mengatur operasional toko mereka secara digital, dengan total omzet mencapai Rp250 miliar. Tidak hanya itu, GudangAda juga mendorong para pedagang untuk memanfaatkan fitur GudangAda Logistik sebagai solusi jasa antar-barang dengan berbagai pilihan layanan pengiriman dan sistem pembayaran.
Salah satu pedagang grosir yang menggunakan solusi digital GudangAda, Adi Suryadi, menjelaskan bahwa setelah menggunakan GudangAda omzetnya naik lebih dari 300% dalam 3 bulan. “GudangAda telah membuka akses kepada pasar yang lebih luas bagi bisnis saya dan keluarga. Selain itu, urusan pengiriman menjadi lebih praktis dengan GudangAda Logistik sehingga operasional usaha dapat berjalan dengan mudah,” jelas Adi.
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tahun 2021, indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada di angka 3,49. Angka tersebut menempatkan Indonesia dalam kategori sedang, dengan bentang skor indeks dari 0 hingga 51.
Sedangkan pemerintah menargetkan 30 juta UMKM akan go digital di tahun 2024 2. Tentunya fakta ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah terkait literasi digital yang harus dilakukan stakeholders, baik para pelaku UMKM maupun para penyedia layanan bisnis digital.
Sebagai partner pertumbuhan UMKM, GudangAda (penyedia ekosistem digital yang inklusif) memastikan para pedagang dapat memaksimalkan solusi bisnis berbasis platform digital. Salah satu wujud komitmen GudangAda adalah dengan mengadakan lokakarya bisnis digital bagi mitra bisnis UMKM di 49 kota di Indonesia, yang terselenggara sejak September hingga Oktober 2022.
“Kami berinisiatif melaksanakan program edukasi secara langsung ke lebih dari 750 pedagang di 49 kota. Program ini kami harapkan dapat meningkatkan daya saing para pedagang ke depan lewat literasi digital yang lebih kuat,” jelas Stevensang, Founder and CEO GudangAda, Selasa (15/11/2022).
Lokakarya bisnis digital yang mengangkat tema “Go Digital, Grow Bigger & Ready for the Future” ini tak hanya mengajak para pedagang untuk mempunyai pemahaman lebih mendalam tentang pentingnya literasi digital tapi juga memberikan informasi seputar keunggulan layanan solusi digital terintegrasi milik GudangAda. Mulai dari GudangAda Marketplace yang bisa membuka akses ke pasar yang lebih luas dan menawarkan harga barang yang kompetitif hingga GudangAda Solusi yang memudahkan para pedagang mengelola operasional harian toko dan manajemen stok barang dagangan.
Semenjak diluncurkan di Agustus 2022, GudangAda Solusi telah digunakan oleh lebih dari 9.000 pedagang grosir untuk mengatur operasional toko mereka secara digital, dengan total omzet mencapai Rp250 miliar. Tidak hanya itu, GudangAda juga mendorong para pedagang untuk memanfaatkan fitur GudangAda Logistik sebagai solusi jasa antar-barang dengan berbagai pilihan layanan pengiriman dan sistem pembayaran.
Salah satu pedagang grosir yang menggunakan solusi digital GudangAda, Adi Suryadi, menjelaskan bahwa setelah menggunakan GudangAda omzetnya naik lebih dari 300% dalam 3 bulan. “GudangAda telah membuka akses kepada pasar yang lebih luas bagi bisnis saya dan keluarga. Selain itu, urusan pengiriman menjadi lebih praktis dengan GudangAda Logistik sehingga operasional usaha dapat berjalan dengan mudah,” jelas Adi.
(uka)