Selesai Uji Tahun Ini, Solar dari Sawit Bisa Hemat Impor BBM Rp200 Triliun
loading...
Uji coba biodisel 40 akan rampung akhir tahun ini. Foto/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - Road test atau uji jalan kendaraan dengan bahan bakar campuran solar 40% atau B40 saat ini sudah hampir selesai. Sebagian kendaraan B40 dan B30D10 sudah selesai uji jalan sejauh 50.000 km dan kini sedang dilakukan overhaul dan rating kendaraan.
Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Edi Wibowo optimistis uji teknis terhadap B40 akan rampung pada Desember mendatang.
Dengan B40, Edi yakin dapat menghemat devisa untuk impor bahan bakar minyak (BBM) hingga Rp200 triliun atau menekan impor solar hingga 15 juta kiloliter (KL). Perhitugan itu didasarkan pada jumlah impor solar dan harganya.
"Kalau harganya itu sekitar Rp13.000 dikalikan 15 juta KL, (kita bisa hemat) sampai Rp200-an triliun," kata Edi, Selasa (22/11/2022).
Edi menambahkan, selain melakukan uji tes jalan dengan jarak 50.000 km untuk kendaraan <3,5 ton dan 40.000 km untuk kendaraan >40 ton, juga telah dilakukan uji cold startability, dan berbagai pengujian lainnya di daerah panas dan dingin agar sesuai dengan kondisi wilayah Indonesia.
Sebagaimana diketahui, formulasi bahan bakar yang digunakan dalam Road Test B40 adalah B30D10 dengan formula campuran 30% Biodiesel, 10% diesel nabati/diesel biohidrokarbon/HVO (D100), 60% solar (B0) dan B40 dengan formula campuran 40% diodiesel, dan 60% solar. Biodisel sendiri merupakan bahan bakar nabati yang salah satunya berasal dari minyak sawit.
Baca Juga :
BPDPKS Dukung Implementasi B40
Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Edi Wibowo optimistis uji teknis terhadap B40 akan rampung pada Desember mendatang.
Dengan B40, Edi yakin dapat menghemat devisa untuk impor bahan bakar minyak (BBM) hingga Rp200 triliun atau menekan impor solar hingga 15 juta kiloliter (KL). Perhitugan itu didasarkan pada jumlah impor solar dan harganya.
"Kalau harganya itu sekitar Rp13.000 dikalikan 15 juta KL, (kita bisa hemat) sampai Rp200-an triliun," kata Edi, Selasa (22/11/2022).
Edi menambahkan, selain melakukan uji tes jalan dengan jarak 50.000 km untuk kendaraan <3,5 ton dan 40.000 km untuk kendaraan >40 ton, juga telah dilakukan uji cold startability, dan berbagai pengujian lainnya di daerah panas dan dingin agar sesuai dengan kondisi wilayah Indonesia.
Baca Juga :
Moskow, Kota Muslim Terbesar di Benua Eropa
Sebagaimana diketahui, formulasi bahan bakar yang digunakan dalam Road Test B40 adalah B30D10 dengan formula campuran 30% Biodiesel, 10% diesel nabati/diesel biohidrokarbon/HVO (D100), 60% solar (B0) dan B40 dengan formula campuran 40% diodiesel, dan 60% solar. Biodisel sendiri merupakan bahan bakar nabati yang salah satunya berasal dari minyak sawit.
(uka)
Lihat Juga :
