Hadapi Gempuran Produk Impor, Kadin dan IISIA Gelar Pameran Baja Lokal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) akan menyelenggarakan IISIA Business Forum (IBF) 2022 pada tanggal 1 hingga 3 Desember 2022 di Grand City & Exhibition Centre, Surabaya, Jawa Timur.
Langkah ini dilakukan untuk menghadapi tantangan di mana utilisasi kapasitas produksi nasional masih sangat rendah yaitu rata-rata 54%, masih jauh dari good utilization sebesar 80% disebabkan masih tingginya produk baja impor yang masuk ke Indonesia.
"IBF 2022 ini adalah acara pameran industri baja terbesar di Indonesia di tahun 2022 sebagai sarana yang mempertemukan seluruh stakeholder industri baja, konstruksi, manufaktur dan infrastruktur untuk bersinergi membangun industri nasional serta memberikan solusi atas isu-isu dan tantangan kedepannya," ujar Chairman IISIA Silmy Karim dalam keterangan tertulis, Kamis (24/11/2022).
Dia mengungkapkan, industri baja nasional berperan penting dalam mendukung agenda pembangunan nasional yang telah dicanangkan Pemerintah, antara lain pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam termasuk Industri Kendaraan Listrik.
"Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami bersama para profesional di bidang industri terus berupaya menyuarakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui seminar yang juga diadakan bersama institusi pendidikan di IBF 2022 ini," tambah Silmy.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menyampaikan bahwa kontribusi ekspor besi dan baja masuk lima besar komoditas utama. Permintaan domestik dan ekspor besi baja meningkat seiring dengan pemulihan perekonomian nasional pasca pandemi Covid-19.
"Peluang pasar domestik yang besar, seiring dengan instruksi presiden tentang pelarangan belanja impor terhadap produk yang bisa diproduksi di dalam negeri dan pengoptimalan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada lintas sektor," ujar Arsjad.
Arsjad juga menuturkan bahwa, daya saing infrastruktur Indonesia secara global saat ini berada pada posisi ke-55 mengalami peningkatan dari posisi ke-57 pada tahun 2021. Hal itu menunjukkan adanya kemajuan di bidang infrastruktur, namun belum cukup memadai karena masih tertinggal dari negara tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia.
"Dengan adanya IBF 2022 ini, kami berharap perekonomian Indonesia dapat kembali bergerak, dimulai dari UMKM yang kami undang hingga industri baja sebagai penopang industri nasional Indonesia. Kesemuanya kami harapkan dapat memberikan kemajuan bagi Indonesia, seperti tema IBF 2022 ini yaitu Industri Baja Nasional untuk Indonesia Maju," tutup Arsjad.
Lihat Juga: Dua Lipa Batal Konser, Kadin Dorong Aturan Sertifikasi Profesi Pelaku Industri Penyelenggaraan
Langkah ini dilakukan untuk menghadapi tantangan di mana utilisasi kapasitas produksi nasional masih sangat rendah yaitu rata-rata 54%, masih jauh dari good utilization sebesar 80% disebabkan masih tingginya produk baja impor yang masuk ke Indonesia.
"IBF 2022 ini adalah acara pameran industri baja terbesar di Indonesia di tahun 2022 sebagai sarana yang mempertemukan seluruh stakeholder industri baja, konstruksi, manufaktur dan infrastruktur untuk bersinergi membangun industri nasional serta memberikan solusi atas isu-isu dan tantangan kedepannya," ujar Chairman IISIA Silmy Karim dalam keterangan tertulis, Kamis (24/11/2022).
Dia mengungkapkan, industri baja nasional berperan penting dalam mendukung agenda pembangunan nasional yang telah dicanangkan Pemerintah, antara lain pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam termasuk Industri Kendaraan Listrik.
"Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami bersama para profesional di bidang industri terus berupaya menyuarakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui seminar yang juga diadakan bersama institusi pendidikan di IBF 2022 ini," tambah Silmy.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menyampaikan bahwa kontribusi ekspor besi dan baja masuk lima besar komoditas utama. Permintaan domestik dan ekspor besi baja meningkat seiring dengan pemulihan perekonomian nasional pasca pandemi Covid-19.
"Peluang pasar domestik yang besar, seiring dengan instruksi presiden tentang pelarangan belanja impor terhadap produk yang bisa diproduksi di dalam negeri dan pengoptimalan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada lintas sektor," ujar Arsjad.
Arsjad juga menuturkan bahwa, daya saing infrastruktur Indonesia secara global saat ini berada pada posisi ke-55 mengalami peningkatan dari posisi ke-57 pada tahun 2021. Hal itu menunjukkan adanya kemajuan di bidang infrastruktur, namun belum cukup memadai karena masih tertinggal dari negara tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia.
"Dengan adanya IBF 2022 ini, kami berharap perekonomian Indonesia dapat kembali bergerak, dimulai dari UMKM yang kami undang hingga industri baja sebagai penopang industri nasional Indonesia. Kesemuanya kami harapkan dapat memberikan kemajuan bagi Indonesia, seperti tema IBF 2022 ini yaitu Industri Baja Nasional untuk Indonesia Maju," tutup Arsjad.
Lihat Juga: Dua Lipa Batal Konser, Kadin Dorong Aturan Sertifikasi Profesi Pelaku Industri Penyelenggaraan
(nng)