Importir Daging Curhat, Sekarang Ajukan Impor Makin Ribet

Senin, 28 November 2022 - 18:10 WIB
loading...
Importir Daging Curhat,...
Banyak kategori untuk melakukan impor daging. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia, Suhandri, mengeluhkan Sistem Nasional Neraca Komoditas (SINAS NK) yang di dalamnya terdapat banyak pembagian kelompok jenis daging saat ingin melakukan impor. Menurutnya, kondisi itu akan mengacaukan perencanaan para pengusaha.



Pembagian tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu jenis daging (prime cut, secondary cut, dan fancy), keadaan daging (beku atau segar), dan jenis tulang (bertulang atau tidak bertulang).

"Bicara soal SINAS NK, temen-temen pengusaha mengalami kendala saat ingin impor (karena pembagian itu). Biasanya temen-temen pengusaha, waktu 2017, saat ingin impor prime cut, apakah itu nanti bertulang atau tidak bertulang akan dipikirkan berikutnya," ungkap Suhandri saat webinar di forum Harmonisasi Regulasi dan Akuntabilitas Neraca Komoditas, Senin (28/11/2022).

Lanjut dia, saat 2017 itu, para pengusaha jauh lebih mudah jika ingin mengajukan impor karena cukup menentukan berapa banyak daging yang dibutuhkan dan jenis dagingnya apa saja. Perihal daging yang diinginkan itu bertulang atau tidak bertulang, dihitung belakangan.

Suhandri mencontohkan, misalnya pengusaha membeli 10 ton daging prime cut. Akan diatur 6 ton itu daging bertulang dan 4 ton tidak bertulang. Menurutnya, pengajuan seperti itu jauh lebih fleksibel.

Kemudian, saat pengajuan di Kementerian Perdagangan juga tidak disulitkan untuk menulis rincian pesanan impor. Begitu juga di Bea Cukai.



"Tapi yang menjadi permasalahan sekarang ini, pada saat di SINAS NK, temen-temen kalau mau impor pengaturannya jadi berantakan. Dengan dipecahnya HS code, kemudian dipecahnya lagi per bulan, itu mereka berarti ketemu 12 bulan dengan rincian 3x2 (beku dan segar) = 6, kemudian dibagi lagi menjadi kategori bertulang dan tidak bertulang. Jadi kurang lebih kita punya 10. Dari 10 itu dipecah lagi masing-masing disuruh 12 bulan. Yang ada kita bikinnya mengarang bebas," papar Suhandri.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Khawatir ART mudik?...
Khawatir ART mudik? Tenang Saja! Toko Ini Tetap Buka Selama Libur Lebaran
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
IKN Tetap Dibuka Selama...
IKN Tetap Dibuka Selama Lebaran 2025, Catat Jam Kunjungan dan Cara Daftarnya
Profesional dan Begawan...
Profesional dan Begawan Ekonomi Jadi Pengurus, Danantara Diyakini Mampu Tumbuhkan Investasi
Menangkap Peluang di...
Menangkap Peluang di Tengah Meningkatnya Tren Reksa Dana Syariah
Setelah Tembus Pasar...
Setelah Tembus Pasar AS, Krakatau Steel Ekspor Baja Canai Panas ke Eropa
Rekomendasi
Jalur Selatan Nagreg...
Jalur Selatan Nagreg Dipenuhi Pemudik Lokal pada Hari Kedua Lebaran, Macet hingga 6 Km
Bikin Status WhatsApp...
Bikin Status WhatsApp Makin Ekspresif dengan Musik! Ini Caranya!
Urai Kemacetan Libur...
Urai Kemacetan Libur Lebaran, Polisi Siapkan Ganjil Genap Tempat Wisata di Jakarta
Berita Terkini
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
17 menit yang lalu
Harga Cabai Rawit Merah...
Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp100.000 per Kg, Wamendag Salahkan Cuaca
23 menit yang lalu
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame di Jakarta Diperbarui, Ini Penjelasannya
2 jam yang lalu
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
4 jam yang lalu
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
4 jam yang lalu
Hasil Kinerja BCAP 2024,...
Hasil Kinerja BCAP 2024, Laba Bersih Melesat hingga 62,5%
5 jam yang lalu
Infografis
Rusia Sekarang Dapat...
Rusia Sekarang Dapat Menyerang 3 Ibu Kota Sekutu NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved