Didukung Ekosistem GoTo, GoPay Jadi Dompet Digital Paling Banyak Digunakan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Riset yang dilakukan oleh InsightAsia dengan tema “Consistency That Leads: E-Wallet Industry Outlook 2023 mengungkap dompet digital yang paling banyak digunakan. Dalam riset tersebut disebutkan 71% pengguna dompet digital pernah menggunakan GoPay dan terus setia menggunakan sampai saat ini sebesar 58%.
Bisnis financial technology services milik PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) itu lebih dari 5 tahun terakhir jadi platform dompet digital yang konsisten paling banyak digunakan oleh konsumen.
Research Director InsightAsia, Olivia Samosir, mengatakan, terdapat lima faktor pendorong utama yang memungkinkan sebuah brand dompet digital berhasil memimpin pasar, yaitu aman digunakan dan memastikan saldo konsumen terlindungi, mudah sekaligus nyaman digunakan dalam bertransaksi, bebas limit penggunaan bulanan dan dapat digunakan untuk pembayaran kebutuhan sehari-hari secara maksimal.
“Kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang membuat sebuah brand dapat meraih kepercayaan tertinggi dari konsumen,” kata Olivia, Senin (28/11/2022) dalam keterangan resminya.
Kemampuan itupun, lanjut Olivia, tidak bisa hanya dilakukan dalam periode singkat untuk memenangkan preferensi konsumen. Harus didukung oleh konsistensi kinerja yang baik, secara terus-menerus.
“Konsistensi dalam men-deliver atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang pada akhirnya akan menciptakan Consumer Experience atau pengalaman konsumen yang menyenangkan dan membuat konsumen setia untuk terus menggunakan brand tersebut,” lanjutnya.
Ekonomi Universitas Indonesia, Fitra Faisal, mengatakan, keberhasilan GoPay menjadi dompet digital yang paling banyak digunakan publik dikarenakan GoPay berada dalam sebuah ekosistem GoTo yang di dalamnya memberikan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat digital saat ini. Dengan adanya sistem pembayaran berupa GoPay dalam ekosistem tersebut, maka semakin memudahkan pengguna dalam bertransaksi.
“Karena GoPay hadir di multiplatform yang bisa melakukan semuanya, sehingga dengan berada di ekosistem, maka dia punya kelebihan sendiri. Dan itu sangat membantu pengguna. Jadi kuncinya adalah staying relevant,” kata Fithra.
Fithra melihat bahwa ekonomi digital belakangan ini perkembangannya sangat cepat dan berpotensi untuk terus membesar di masa yang akan datang. Sehingga berbagai aspek terkait pembayaran, layanan, dan lainnya saling terkait dalam menumbuhkan sektor Information and Communication Technology (ICT). Dengan bertumbuhnya sektor ICT, maka dapat mendorong pertumbuhan sektor lainnya juga dan ekonomi nasional secara keseluruhan.
Olivia menambahkan, dari hasil riset ini menunjukan bahwa dompet digital semakin menjadi metode pembayaran paling yang dipilih masyarakat digital Indonesia, dibanding metode pembayaran tunai dan transfer bank.
Namun untuk tetap menjadi pemain inti untuk bisa terus memimpin pasar, diperlukan konsistensi antarpemain di bidang ini. Pertama yaitu tidak sekedar menjadi pioneer delivering the service, tetapi perlu adanya investasi, inovasi, dan konsistensi (reliability). Lalu yang kedua, yaitu deliver atau menghadirkan yang memang dibutuhkan oleh konsumen. Dan yang ketiga yaitu terus menggali kebutuhan konsumen (inovasi).
InsightAsia melakukan riset ini dalam rangka menghadirkan gambaran utuh lanskap kepemimpinan pasar dompet elektronik di Indonesia pada momentum Bulan Fintech Nasional.
Hasil riset menunjukkan 71% responden aktif menggunakan dompet digital untuk berbagai macam transaksi keuangan mereka. Penggunaan dompet digital mengungguli metode pembayaran lainnya seperti uang tunai (49%), transfer bank (24%), QRIS (21%), Paylater (18%), kartu debit (17%) dan VA transfer (16%).
Setelah Gopay, posisi kedua brand dompet digital yang banyak digunakan adalah OVO dengan 70% responden pernah menggunakan, dan 53% menggunakan dalam tiga bulan terakhir. Posisi terakhir dalam tiga besar ini diisi oleh Dana, dengan 61% responden pernah menggunakan namun tidak termasuk dalam tiga besar kategori penggunaan dalam tiga bulan terakhir, serta ShopeePay yang digunakan oleh 51% responden dalam tiga bulan terakhir namun tidak masuk dalam tiga besar kategori pernah digunakan.
Bisnis financial technology services milik PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) itu lebih dari 5 tahun terakhir jadi platform dompet digital yang konsisten paling banyak digunakan oleh konsumen.
Research Director InsightAsia, Olivia Samosir, mengatakan, terdapat lima faktor pendorong utama yang memungkinkan sebuah brand dompet digital berhasil memimpin pasar, yaitu aman digunakan dan memastikan saldo konsumen terlindungi, mudah sekaligus nyaman digunakan dalam bertransaksi, bebas limit penggunaan bulanan dan dapat digunakan untuk pembayaran kebutuhan sehari-hari secara maksimal.
“Kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang membuat sebuah brand dapat meraih kepercayaan tertinggi dari konsumen,” kata Olivia, Senin (28/11/2022) dalam keterangan resminya.
Kemampuan itupun, lanjut Olivia, tidak bisa hanya dilakukan dalam periode singkat untuk memenangkan preferensi konsumen. Harus didukung oleh konsistensi kinerja yang baik, secara terus-menerus.
“Konsistensi dalam men-deliver atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang pada akhirnya akan menciptakan Consumer Experience atau pengalaman konsumen yang menyenangkan dan membuat konsumen setia untuk terus menggunakan brand tersebut,” lanjutnya.
Ekonomi Universitas Indonesia, Fitra Faisal, mengatakan, keberhasilan GoPay menjadi dompet digital yang paling banyak digunakan publik dikarenakan GoPay berada dalam sebuah ekosistem GoTo yang di dalamnya memberikan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat digital saat ini. Dengan adanya sistem pembayaran berupa GoPay dalam ekosistem tersebut, maka semakin memudahkan pengguna dalam bertransaksi.
“Karena GoPay hadir di multiplatform yang bisa melakukan semuanya, sehingga dengan berada di ekosistem, maka dia punya kelebihan sendiri. Dan itu sangat membantu pengguna. Jadi kuncinya adalah staying relevant,” kata Fithra.
Fithra melihat bahwa ekonomi digital belakangan ini perkembangannya sangat cepat dan berpotensi untuk terus membesar di masa yang akan datang. Sehingga berbagai aspek terkait pembayaran, layanan, dan lainnya saling terkait dalam menumbuhkan sektor Information and Communication Technology (ICT). Dengan bertumbuhnya sektor ICT, maka dapat mendorong pertumbuhan sektor lainnya juga dan ekonomi nasional secara keseluruhan.
Olivia menambahkan, dari hasil riset ini menunjukan bahwa dompet digital semakin menjadi metode pembayaran paling yang dipilih masyarakat digital Indonesia, dibanding metode pembayaran tunai dan transfer bank.
Namun untuk tetap menjadi pemain inti untuk bisa terus memimpin pasar, diperlukan konsistensi antarpemain di bidang ini. Pertama yaitu tidak sekedar menjadi pioneer delivering the service, tetapi perlu adanya investasi, inovasi, dan konsistensi (reliability). Lalu yang kedua, yaitu deliver atau menghadirkan yang memang dibutuhkan oleh konsumen. Dan yang ketiga yaitu terus menggali kebutuhan konsumen (inovasi).
InsightAsia melakukan riset ini dalam rangka menghadirkan gambaran utuh lanskap kepemimpinan pasar dompet elektronik di Indonesia pada momentum Bulan Fintech Nasional.
Hasil riset menunjukkan 71% responden aktif menggunakan dompet digital untuk berbagai macam transaksi keuangan mereka. Penggunaan dompet digital mengungguli metode pembayaran lainnya seperti uang tunai (49%), transfer bank (24%), QRIS (21%), Paylater (18%), kartu debit (17%) dan VA transfer (16%).
Setelah Gopay, posisi kedua brand dompet digital yang banyak digunakan adalah OVO dengan 70% responden pernah menggunakan, dan 53% menggunakan dalam tiga bulan terakhir. Posisi terakhir dalam tiga besar ini diisi oleh Dana, dengan 61% responden pernah menggunakan namun tidak termasuk dalam tiga besar kategori penggunaan dalam tiga bulan terakhir, serta ShopeePay yang digunakan oleh 51% responden dalam tiga bulan terakhir namun tidak masuk dalam tiga besar kategori pernah digunakan.
(uka)