Poles Skill dan Profesionalisme Agen Properti lewat The Biggest Real Estate Summit 2022

Selasa, 29 November 2022 - 13:25 WIB
loading...
A A A
Ketua Umum AREBI, Lukas Bong mengatakan, tantangan yang dihadapi oleh agen properti ke depan akan semakin berat. Agen properti dalam bekerja tidak bisa lagi menggunakan cara lama, konvensional, tetapi harus lebih kreatif dan inovatif. Harus menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat di era digital.

“Broker properti harus bekerja lebih profesional di saat seperti ini agar bisa meraih transaksi. Konsumen sudah semakin kritis dan teredukasi. Mereka meminta pelayanan paripurna dan menyeluruh dari broker properti. Untuk itu AREBI akan terus membuat berbagai kegiatan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan networking seperti training, pelatihan, seminar, talk show, dll,” ujar Lukas Bong.

Lebih lanjut Lukas Bong mengatakan, AREBI juga akan terus mendorong profesionalisme broker properti melalui sertifikasi. Dengan memiliki sertifikat/lisensi, broker properti dianggap sudah memiliki kemampuan menjalankan pekerjaan sebagai broker properti. AREBI juga akan terus mendorong agar perusahaan broker properti memiliki legalitas sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan pemerintah.

“Saat ini memang sudah tidak berlaku lagi Surat Izin Usaha Perusahaan Perantara Perdagangan Properti (SIU-P4), hanya Nomor Induk Berusaha (NIB). Namun untuk mendapatkan NIB perusahaan agen properti tetap harus memenuhi syarat seperti SIU-P4 yakni setiap perusahaan agen properti wajib memiliki 2 tenaga ahli bersertifikat,” ujar Lukas Bong.

AREBI, kata Lukas Bong, juga akan terus berkolaborasi dan bekerjasama dengan pemerintah bersama stake holder properti lainnya untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selama ini salah satu sektor yang berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi adalah properti dan broker properti menjadi bagian dari sektor properti.

Ada jutaan broker properti yang siap ikut mendorong industri properti sehingga ekonomi Indonesia juga bisa terus bertumbuh di masa datang.

“AREBI ke depan akan semakin bermanfaat bagi anggota dan stake holder properti.. AREBI juga akan terus mengoptimalkan Yayasan AREBI dimana di dalamnya ada AREBI Care dan AREBI Digital Indonesia agar broker properti bisa memanfaatkan teknologi untuk menjalankan pekerjaanya,” ujar Lukas Bong.

Optimistis Pasar Properti Tumbuh

Lukas Bong mengatakan, tahun 2022, pasar properti terus tumbuh. Ada banyak faktor yang mendorong industri properti di tahun 2022. Antara lain, pandemi Covid-19 yang semakin terkendali, relaksasi dan banyaknya stimulus di sektor properti, dan strategi pengembang yang jitu seperti memasarkan rumah seharga di bawah Rp1 miliar dengan memperkecil luasan tanah dan bangunan, juga desain yang menarik dan fungsional.

Untuk tahun 2023 mendatang, AREBI optimistis pasar properti tetap bertumbuh walapun tekanan terhadap pasar properti sangat besar antara lain tingginya tingkat inflasi, naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR), ancaman resesi tahun 2023, dan memasuki tahun politik.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1484 seconds (0.1#10.140)