Pembangunan IKN Nusantara Jadi Milestone Pemerataan Pembangunan Ekonomi

Jum'at, 02 Desember 2022 - 10:30 WIB
loading...
Pembangunan IKN Nusantara Jadi Milestone Pemerataan Pembangunan Ekonomi
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady. FOTO/dok.Shutterstock
A A A
JAKARTA - Pemindahan ibu kota negara selain membuka banyak peluang bisnis juga akan menciptakan pemerataan pembangunan dan memperkuat inklusivitas ekonomi nasional. Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka area-area dan menampung minat investor.

"Pemindahan ibu kota adalah inisiatif yang sangat penting, memastikan bahwa pembangunan berjalan merata, serta upaya mengikis ketimpangan sehingga pembangunan berjalan inklusif. Tentunya, akan banyak tercipta peluang bisnis, termasuk adanya arahan dari Presiden Jokowi untuk menampung minat investasi," kata Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady melalui pernyataannya, Jumat (2/12/2022).



John menilai pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur, yang ditempuh pemerintah sebagai upaya menciptakan pemerataan pembangunan. IKN Nusantara secara geografis berada di tengah-tengah negeri kepulauan Indonesia, bisa bermakna kemauan kuat menciptakan keadilan bagi seluruh wilayah.

Respons positif atas pemindahan ibu kota negara dengan pembangunan di IKN Nusantara sebelumnya juga disampaikan John saat menjadi salah satu pembicara pada ajang Nikkei Global Management Forum di Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu. Menurut John, selain memiliki geografis yang strategis bagi Indonesia, wilayah Kalimantan dilingkupi berbagai sektor strategis untuk perekonomian nasional. IKN disangga berbagai pusat pertambangan, perkebunan, serta industri lainnya.

Pemerintah juga tidak hanya membuka peluang investasi di wilayah KIPP saja, melainkan juga di area lainnya. Sejumlah wilayah tersebut antara lain wilayah pariwisata, pusat finansial dan ekonomi, wilayah pendidikan, hingga wilayah kesehatan.

Kehadiran IKN, tegas John, bakal lebih mengembangkan wilayah Kalimantan dan sekitarnya. Seiring aktivitas perekonomian yang akan terpacu serta peningkatan populasi, maka kebutuhan berbagai sarana, prasarana, dan layanan publik juga ikut meningkat.

"Untuk mendukung kesuksesan proyek itu, kami akan mendukung dengan berbagai kemampuan kami, entah itu pembangunan rumah sakit atau penguatan sektor kesehatan, serta bisa juga ke arah sektor pendidikan. Kami ingin mengambil bagian dan berkontribusi, serta siap mewujudkan harapan bagi ibu kota baru itu," kata John.

Lippo Group dikenal sebagai salah satu konglomerasi dengan tentakel bisnis meliputi sektor properti, ritel, industri kesehatan, pendidikan, hingga digital. Karena itu, kata John, posisi strategis Lippo Group bisa mengambil peran lebih besar bagi pengembangan IKN.

Lippo Group melalui PT Siloam Internasional Hospitals Tbk (SILO) saat ini memiliki 41 rumah sakit dan puluhan klinik di 23 kota seluruh Indonesia. Sebanyak 14 ada di Jabodetabek dan 7 di Jawa selain Jabodetabek. Lalu, sebanyak 5 rumah sakit di Sumatera, 6 di Bali dan Nusa Tenggara, 3 di Kalimantan, 5 di Sulawesi, dan terakhir 1 di Maluku. Keseluruhan jaringan ini ditopang oleh 2.700 dokter umum dan spesialis, serta lebih dari 15.000 perawat dan staf pendukung.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara 28 November lalu mengarahkan jajarannya untuk menampung tingginya minat investor berinvestasi di IKN pasca jajak pasar.

Jokowi memberikan arahan agar area-area di IKN dibuka lagi untuk menampung minat para investor yang tidak tertampung di wilayah 1A. Wilayah 1A adalah wilayah tempat Istana Kepresidenan dan sejumlah kementerian nanti berlokasi. "Sekarang kita buka lagi 1B dan 1C istilahnya. Jadi total daerah dari KIPP atau Kawasan Inti Pusat Pemerintahan itu akan kita langsung buka untuk para investor yang berminat," ujar Jokowi.

Indonesia Prospektif

Tidak hanya memaparkan prospek IKN, di Nikkei Global Management Forum John juga mengulas proyeksi perekonomian Indonesia ke depan. Menurutnya Indonesia masih sangat prospektif bagi investasi dan pengembangan pasar ke depan, terlebih lagi penetrasi digital akan melipatgandakan volume pasar serta transaksi. "Indonesia masih menjadi motor ASEAN yang merupakan salah satu perekonomian terbesar di dunia. Kami memiliki populasi dan usia produktif yang melimpah," jelasnya.

Meskipun kini perusahaan digital tengah ditekuk tren rontoknya likuiditas dan aliran investasi, bagi John, potensi Indonesia masih sangat besar bagi berbagai usaha rintisan. Dia menilai pasar akan menyeleksi entitas yang kompetitif dan relevan bagi masyarakat. “Tetap prospektif bagi perusahaan digital, Indonesia menjanjikan penetrasi internet yang cepat, hingga potensi pasar cukup besar," katanya.



Di sisi lain, terdapat beberapa sektor yang disebut menjadi sasaran investasi yang empuk dalam beberapa waktu ke depan, seperti di sektor keuangan dan transisi energi terutama terkait energi terbarukan dan kendaraan listrik. Untuk itu, John menegaskan bahwa Lippo Group siap menjalankan strategi kemitraan ataupun berinvestasi secara langsung. "Yang jelas, kami selalu menjalankan misi untuk melanjutkan pembangunan di Indonesia. Itulah yang kami harap dilakukan dalam 10 tahun ke depan," kata John Riady.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1995 seconds (0.1#10.140)