Penerapan GAP Kunci Tingkatkan Produksi Padi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penerapan praktik pertanian yang baik (good agriculture practices/GAP) menjadi salah satu kunci sukses dalam meningkatan produktivitas padi. Hal itu telah dilakukan oleh PT Wilmar Padi Indonesia bersama petani mitranya melalui program demonstration plot (demplot) di sejumlah wilayah di Indonesia.
Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/12/2022), praktik pertanian yang baik tersebut diterapkan melalui pemupukan yang tepat dengan menggunakan Pupuk Mahkota yang juga diproduksi Wilmar, penggunaan bibit unggul, pengendalian hama penyakit, penggunaan teknologi, pengaturan masa tanam dan pemanenan.
(Baca juga:BPS: Maret 2022 Produksi Padi Melimpah, Harga Gabah dan Beras Turun)
Salah satu program demplot yang telah berjalan berada di Lampung Selatan dan Lampung Timur. Dari 12 titik demplot dengan luas sekitar 18 hektare (ha) tersebut, petani mitra memproleh peningkatan produksi gabah kering giling (GKP) sebanyak 23-24% atau 1,3-1,4 ton per ha.
Petani juga mengantongi tambahan pendapatan Rp2,2 juta-Rp4,9 juta per ha. “Peningkatan produksi otomatis akan mengerek pendapatan petani,” ujar Farmer's Engagement Program Head PT Wilmar Padi Indonesia Andi Bachtiar di sela panen raya di Palas Jaya, Kabupaten Lampung Selatan.
Andi menilai, peningkatan pendapatan petani adalah sesuatu yang positif dalam jangka panjang. Selain dapat membantu meningkatkan produksi pangan nasional, hal itu juga akan mendorong lebih banyak generasi muda terjun ke sektor agribisnis. “Perlu ada daya tarik agar generasi muda mau masuk ke pertanian,” tuturnya.
(Baca juga:Produksi Padi Tahun Ini Diramal Capai 55,27 Juta Ton, Kementan Siap Kawal)
Hingga saat ini, total luas lahan padi yang telah dikerjasamakan dengan petani, termasuk demplot mencapai 4.000 ha yang tersebar di Jawa Timur, Banten, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Lampung. Berdasarkan pengalaman di lapangan, praktik pertanian yang baik tersebut hasilnya bervariasi. Di Sumatera Utara misalnya, peningkatan produksi padi dapat mencapai 30% per ha.
Andi menambahkan, upaya peningkatan produksi padi tersebut sesuai dengan arahan pemerintah. Pihaknya juga telah bekerjasama dengan berbagai kelompok tani di sejumlah wilayah, pemerintah daerah, dan Bulog.
Ke depan, perusahaan berharap dapat berkontribusi lebih banyak dalam membantu pemerintah meningkatkan pasokan pangan nasional. “Kami siap menjadi mitra pemerintah dalam penyediaan pasokan pangan dalam negeri,” katanya.
Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/12/2022), praktik pertanian yang baik tersebut diterapkan melalui pemupukan yang tepat dengan menggunakan Pupuk Mahkota yang juga diproduksi Wilmar, penggunaan bibit unggul, pengendalian hama penyakit, penggunaan teknologi, pengaturan masa tanam dan pemanenan.
(Baca juga:BPS: Maret 2022 Produksi Padi Melimpah, Harga Gabah dan Beras Turun)
Salah satu program demplot yang telah berjalan berada di Lampung Selatan dan Lampung Timur. Dari 12 titik demplot dengan luas sekitar 18 hektare (ha) tersebut, petani mitra memproleh peningkatan produksi gabah kering giling (GKP) sebanyak 23-24% atau 1,3-1,4 ton per ha.
Petani juga mengantongi tambahan pendapatan Rp2,2 juta-Rp4,9 juta per ha. “Peningkatan produksi otomatis akan mengerek pendapatan petani,” ujar Farmer's Engagement Program Head PT Wilmar Padi Indonesia Andi Bachtiar di sela panen raya di Palas Jaya, Kabupaten Lampung Selatan.
Andi menilai, peningkatan pendapatan petani adalah sesuatu yang positif dalam jangka panjang. Selain dapat membantu meningkatkan produksi pangan nasional, hal itu juga akan mendorong lebih banyak generasi muda terjun ke sektor agribisnis. “Perlu ada daya tarik agar generasi muda mau masuk ke pertanian,” tuturnya.
(Baca juga:Produksi Padi Tahun Ini Diramal Capai 55,27 Juta Ton, Kementan Siap Kawal)
Hingga saat ini, total luas lahan padi yang telah dikerjasamakan dengan petani, termasuk demplot mencapai 4.000 ha yang tersebar di Jawa Timur, Banten, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Lampung. Berdasarkan pengalaman di lapangan, praktik pertanian yang baik tersebut hasilnya bervariasi. Di Sumatera Utara misalnya, peningkatan produksi padi dapat mencapai 30% per ha.
Andi menambahkan, upaya peningkatan produksi padi tersebut sesuai dengan arahan pemerintah. Pihaknya juga telah bekerjasama dengan berbagai kelompok tani di sejumlah wilayah, pemerintah daerah, dan Bulog.
Ke depan, perusahaan berharap dapat berkontribusi lebih banyak dalam membantu pemerintah meningkatkan pasokan pangan nasional. “Kami siap menjadi mitra pemerintah dalam penyediaan pasokan pangan dalam negeri,” katanya.
(dar)