Pimpin Konvoi 200 Motor Listrik, Menteri ESDM Gencarkan Sosialisasi EV

Minggu, 04 Desember 2022 - 16:45 WIB
loading...
Pimpin Konvoi 200 Motor...
Menteri ESDM Arifin Tasrif memimpin konvoi 200 motor listrik di Bandung, Minggu (4/12/2022). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus menggencarkan kampanye penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, seperti melalui konvoi 200 motor listrik di Bandung pada hari ini.

Konvoi ratusan motor listrik di acara Electric Vehicle (EV) Funday itu dipimpin Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Beberapa menteri dan wakil menteri (wamen) turut serta dalam konvoi tersebut, di antaranya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUMK) Teten Masduki, Wamen I BUMN Pahala Mansury, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruhzanul Ulum, dan Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti.

Konvoi motor listrik hari ini merupakan bagian dari sosialisasi penggunaan motor listrik kepada masyarakat dan melanjutkan sosialisasi sebelumnya pada 20 November 2022 di Jakarta.

Rute EV Funday di Bandung kali ini dilaksanakan sepanjang 9,1 KM dimulai dari Museum Geologi dan berakhir di Parkir Barat Gedung Sate.

Arifin Tasrif menegaskan pihaknya bersama kementerian/lembaga terkait akan terus melakukan sosialisasi program kendaraan listrik.

“Kita juga akan bekerja sama dengan para pelaku manufacturing pembuat komponen serta bersama Pak Teten (Menkop & UKM) membuat road map program kerja sama melibatkan usaha-usaha kecil untuk bisa aktif," ujarnya melalui siaran pers, Minggu (4/12/2022).



Arifin menambahkan, pihaknya juga akan fokus melakukan pembenahan dari sisi hulu industri. Di sisi hulunya, ungkap dia, industri-industri besar manufaktur sedang berupaya untuk bisa membuat komponen-komponen kendaraan listrik.

“Secara bersamaan juga kita siapkan infrastruktur-infrastruktur pendukungnya sehingga program ini bisa berjalan dengan baik dan sempurna," tuturnya.

Menurut dia, Kementerian ESDM juga telah meluncurkan pilot project program konversi 100 unit dengan 10 tipe (jenis sepeda motor) pada 17 Agustus 2021 lalu.

Proses konversi tersebut mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

Motor listrik tersebut telah lolos uji ketahanan 10.000 KM selama 48 hari dengan menempuh jalan menanjak, turunan dan macet, baik dalam kondisi hujan maupun panas.

Pada tahun ini, Kementerian ESDM melanjutkan konversi tersebut menjadi 1.000 motor listrik dan 13 juta motor listrik pada tahun 2030.

Menurut Arifin, hal itu merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengakselerasi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.

Sementara itu, Teten Masduki mengatakan, program pengalihan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik ini merupakan kesempatan besar bagi para pelaku UMKM, khususnya pembuat komponen termasuk para pemilik bengkel.

"Kami di SMESCO sejak tahun 2020 bekerja sama dengan bengkel sudah menkonversi vespa-vespa tua dan bersama dengan Kementerian BUMN juga sudah kemitraan dalam konsep rantai pasok di mana UMKM menjadi rantai pasok kebutuhan industri di BUMN dan ini akan kita efektifkan," tandasnya.

Teten melanjutkan, pemerintah akan menyiapkan UMKM sebagai bagian dari industri sehingga mereka dapat memproduksi komponen-komponen bagian dari kendaraan listrik.

Sementara itu, Wakil Menteri I BUMN menegaskan komitmen mengakselarasi program kendaraan listrik. Menurut dia, pada Oktober lalu Menteri BUMN Erick Tohir telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang menginstruksikan semua kendaraan motor maupun mobil di lingkungan Kementerian BUMN tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

"Motor dan mobil dinas Kementerian BUMN tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak. Jadi harus motor dan mobil listrik,” tandasnya.



Pihaknya juga akan membesarkan Gesit yang merupakan merek motor listrik produksi dari anak usaha BUMN PT Wijaya Karya atau WIKA.

Lebih lanjut, Pahala juga mengimbau bank-bank milik negara atau Himbara dan bank lainnya untuk mengubah kebijakan agar lebih banyak memberikan pembiayaannya ke motor dan mobil listrik.

Selain bagian dari sosialisasi, kegiatan EV Funday ini juga merupakan dukungan dan sosialisasi Kementerian ESDM terhadap Kementerian Perhubungan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

Kementerian ESDM berkomitmen mendorong Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) ini sebagai bagian dari transisi energi untuk mewujudkan penggunaan energi yang lebih bersih, efisien, mengurangi impor BBM menghemat devisa serta dapat menghemat subsidi BBM.

Target kendaraan listrik dalam dokumen Grand Strategi Energi Nasional dan Rancangan Net Zero Emission adalah sekitar 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2030.

Untuk mendukung percepatan ekosistem KBLBB, Pemerintah bersama PT PLN (Persero) terus meniningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Hingga 17 November 2022, telah tersedia 439 unit SPKLU di 328 lokasi dan 961 unit SPBKLU di 961 lokasi.

(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1026 seconds (0.1#10.140)