Jember Diguncang Gempa, Pertamina Pastikan Penyaluran BBM dan LPG Normal
loading...
Pertamina memastikan pasokan dan penyaluran BBM dan LPG di wilayah Jember, Jawa Timur, berjalan normal pasca terjadinya gempa hari ini. Foto/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG di wilayah Jember, Jawa Timur, berjalan normal pasca terjadinya gempa hari ini.
"Sudah kami cek ke lokasi, suplai dan penyaluran BBM beroperasi normal," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (6/12/2022).
Sebagai informasi, gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jember, Jawa Timur, sekira pukul 13.07 WIB. Gempa susulan masih dirasakan hingga sore tadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi yang terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Jember, Jawa Timur pada Selasa (6/12/2022) adalah gempa bumi dangkal.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa bumi dangkal ini terjadi akibat adanya deformasi atau patahan batuan di zona outerise.
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi/patahan batuan di zona outerise," terang dia melalui siaran pers.
Daryono menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
"Sudah kami cek ke lokasi, suplai dan penyaluran BBM beroperasi normal," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (6/12/2022).
Sebagai informasi, gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jember, Jawa Timur, sekira pukul 13.07 WIB. Gempa susulan masih dirasakan hingga sore tadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi yang terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Jember, Jawa Timur pada Selasa (6/12/2022) adalah gempa bumi dangkal.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa bumi dangkal ini terjadi akibat adanya deformasi atau patahan batuan di zona outerise.
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi/patahan batuan di zona outerise," terang dia melalui siaran pers.
Daryono menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
(ind)
Explore More