10 Orang Kaya Dermawan dari Asia, Sumbang Triliunan demi Kemanusiaan
loading...
A
A
A
Pada Juni 2021, SKAN memberikan hibah sebesar 200 juta rupee kepada almamater Soota, Indian Institute of Technology Roorkee, untuk mendanai proyek penelitian bersama, membuat laboratorium dan mensponsori jabatan profesor dan tiga beasiswa fakultas.
6. Joon Wanavit
Pendiri Hatari Electric ini pada bulan Juli lalu menyumbangkan 900 juta baht atau setara USD24 juta kepada Yayasan Ramathibodi, yang mengumpulkan dana untuk Rumah Sakit Ramathibodi dan layanan kesehatan publiknya. Dari total bantuan tersebut, 160 juta baht dialokasikan untuk sekolah perawat rumah sakit, 300 juta baht untuk pusat pembelajaran medis, dan 440 juta baht untuk gedung rumah sakit baru dan pusat inovasi medis.
Menurut sebuah laporan berita Thailand, pengusaha low profile itu dikutip mengatakan pada saat itu, “Anak-anak saya memiliki karir dan uang mereka sendiri. Saya ingin menyumbangkan uang ini kembali ke pasien umum.”
Joon memulai dengan bengkel kipas angin kecil sebelum beralih ke pembuatan kontrak untuk merek Jepang dan akhirnya meluncurkan merek kipas terlaris Hatari Electric. Perusahaan swasta itu membukukan pendapatan 6,3 miliar baht tahun lalu.
7. Brahmal Vasudevan dan Shanti Kandiah
Pendiri dan CEO Creador berusia 54 tahun beserta istrinya yang juga pendiri SK Chambers berumur 53 tahun ini mendukung komunitas lokal di Malaysia dan India melalui Creador Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang mereka dirikan bersama pada tahun 2018.
Pada bulan Mei tahun ini, mereka berjanji untuk menyumbangkan 50 juta ringgit sekitar USD11 juta untuk membantu membangun rumah sakit pendidikan di kampus Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR) Kampar di negara bagian Perak.
Pasangan tersebut turun tangan untuk membantu menjembatani kesenjangan pendanaan setelah mengetahui bahwa UTAR hanya mengumpulkan setengah dari jumlah yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas nirlaba yang, setelah selesai pada tahun 2023, juga akan menyediakan perawatan kesehatan yang terjangkau.
Di bulan Mei, pasangan ini mendonasikan sekitar USD30 juta ke Imperial College London, untuk menciptakan Institut Penerbangan Berkelanjutan Brahmal Vasudevan untuk merintis teknologi guna membantu transisi industri penerbangan menuju nol polusi.
8. Michael Kim
Miliarder ekuitas swasta Michael Kim menjanjikan USD10 juta pada bulan September ke Metropolitan Museum of Art di New York, di mana dia menjadi dewan pengawas sejak 2017.
Minat filantropi lainnya dari kolektor seni yang rajin ini adalah pendidikan. Yayasan Beasiswa MBK telah memberikan hibah pendidikan kepada lebih dari 175 siswa yang membutuhkan secara finansial sejak diluncurkan pada tahun 2007. Pada Agustus 2021 dia memberikan USD25,5 juta kepada pemerintah Kota Seoul untuk mendirikan perpustakaan umum baru di ibu kota Korea Selatan tersebut.
6. Joon Wanavit
Pendiri Hatari Electric ini pada bulan Juli lalu menyumbangkan 900 juta baht atau setara USD24 juta kepada Yayasan Ramathibodi, yang mengumpulkan dana untuk Rumah Sakit Ramathibodi dan layanan kesehatan publiknya. Dari total bantuan tersebut, 160 juta baht dialokasikan untuk sekolah perawat rumah sakit, 300 juta baht untuk pusat pembelajaran medis, dan 440 juta baht untuk gedung rumah sakit baru dan pusat inovasi medis.
Menurut sebuah laporan berita Thailand, pengusaha low profile itu dikutip mengatakan pada saat itu, “Anak-anak saya memiliki karir dan uang mereka sendiri. Saya ingin menyumbangkan uang ini kembali ke pasien umum.”
Joon memulai dengan bengkel kipas angin kecil sebelum beralih ke pembuatan kontrak untuk merek Jepang dan akhirnya meluncurkan merek kipas terlaris Hatari Electric. Perusahaan swasta itu membukukan pendapatan 6,3 miliar baht tahun lalu.
7. Brahmal Vasudevan dan Shanti Kandiah
Pendiri dan CEO Creador berusia 54 tahun beserta istrinya yang juga pendiri SK Chambers berumur 53 tahun ini mendukung komunitas lokal di Malaysia dan India melalui Creador Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang mereka dirikan bersama pada tahun 2018.
Pada bulan Mei tahun ini, mereka berjanji untuk menyumbangkan 50 juta ringgit sekitar USD11 juta untuk membantu membangun rumah sakit pendidikan di kampus Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR) Kampar di negara bagian Perak.
Pasangan tersebut turun tangan untuk membantu menjembatani kesenjangan pendanaan setelah mengetahui bahwa UTAR hanya mengumpulkan setengah dari jumlah yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas nirlaba yang, setelah selesai pada tahun 2023, juga akan menyediakan perawatan kesehatan yang terjangkau.
Di bulan Mei, pasangan ini mendonasikan sekitar USD30 juta ke Imperial College London, untuk menciptakan Institut Penerbangan Berkelanjutan Brahmal Vasudevan untuk merintis teknologi guna membantu transisi industri penerbangan menuju nol polusi.
8. Michael Kim
Miliarder ekuitas swasta Michael Kim menjanjikan USD10 juta pada bulan September ke Metropolitan Museum of Art di New York, di mana dia menjadi dewan pengawas sejak 2017.
Minat filantropi lainnya dari kolektor seni yang rajin ini adalah pendidikan. Yayasan Beasiswa MBK telah memberikan hibah pendidikan kepada lebih dari 175 siswa yang membutuhkan secara finansial sejak diluncurkan pada tahun 2007. Pada Agustus 2021 dia memberikan USD25,5 juta kepada pemerintah Kota Seoul untuk mendirikan perpustakaan umum baru di ibu kota Korea Selatan tersebut.