10 Orang Kaya Dermawan dari Asia, Sumbang Triliunan demi Kemanusiaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Orang kaya nan murah hati dan dermawan ternyata tak hanya ada dalam cerita. Untuk alasan kemanusiaan dan tujuan sosial lainnya, mereka tak segan-segan menggelontorkan dana dalam jumlah fantastis dari kantong pribadinya.
Dilansir Forbes, beberapa dari dermawan kaya raya ini berasal dari Asia. Mereka menyumbangkan uang bernilai triliunan rupiah untuk bantuan kemanusiaan, perawatan kesehatan, pendidikan, pengembangan keterampilan, dan lainnya.
Berikut 10 tokoh dermawan kaya dari Asia yang dirangkum dari Forbes yang mengulas mengenai para pahlawan filantropi Asia-Pasifik 2022:
1. Gautam Adani
Chairman Grup Adani yang dinobatkan sebagai orang terkaya India ini menjanjikan sumbangan 600 miliar rupee atau sekitar USD7,7 miliar, atau sekira Rp115 triliun (kurs Rp15.000 per USD) saat dia berusia 60 tahun pada bulan Juni lalu.
Uang itu akan digunakan untuk tujuan perawatan kesehatan, pendidikan, dan pengembangan keterampilan. "Pada tingkat yang sangat mendasar, program yang terkait dengan ketiga bidang ini harus dilihat secara holistik dan secara kolektif membentuk pendorong untuk membangun India yang adil dan siap menghadapi masa depan," kata Adani saat mengumumkan janjinya.
Uang tersebut akan disalurkan melalui Yayasan keluarga Adani. Yayasan Adani yang didirikan pada tahun 1996 ini setiap tahun membantu hampir 3,7 juta orang di seluruh India.
2. Shiv Nadar
Salah satu pendiri HCL Technologies berusia 77 tahun ini adalah miliarder dan filantropis yang diperhitungkan di antara para pendonor teratas di India. Shiv tercatat telah menyalurkan USD1,1 miliar (sekitar Rp16,5 triliun) dari kekayaannya selama beberapa dekade untuk berbagai tujuan sosial melalui Shiv Nadar Foundation.
Tahun ini dia mendonasikan 11,6 miliar rupee atau sekira USD142 juta kepada yayasan yang didirikannya pada tahun 1994 dengan tujuan menciptakan masyarakat yang adil dan berbasis prestasi dengan memberdayakan individu melalui pendidikan.
Yayasan tersebut menyatakan bahwa mereka mempraktikkan "filantropi kreatif", sebuah pendekatan yang berfokus pada dampak jangka panjang bagi generasi yang akan datang. Shiv antara lain telah membantu mendirikan lembaga pendidikan seperti sekolah dan universitas melalui yayasan tersebut.
Dilansir Forbes, beberapa dari dermawan kaya raya ini berasal dari Asia. Mereka menyumbangkan uang bernilai triliunan rupiah untuk bantuan kemanusiaan, perawatan kesehatan, pendidikan, pengembangan keterampilan, dan lainnya.
Berikut 10 tokoh dermawan kaya dari Asia yang dirangkum dari Forbes yang mengulas mengenai para pahlawan filantropi Asia-Pasifik 2022:
1. Gautam Adani
Chairman Grup Adani yang dinobatkan sebagai orang terkaya India ini menjanjikan sumbangan 600 miliar rupee atau sekitar USD7,7 miliar, atau sekira Rp115 triliun (kurs Rp15.000 per USD) saat dia berusia 60 tahun pada bulan Juni lalu.
Uang itu akan digunakan untuk tujuan perawatan kesehatan, pendidikan, dan pengembangan keterampilan. "Pada tingkat yang sangat mendasar, program yang terkait dengan ketiga bidang ini harus dilihat secara holistik dan secara kolektif membentuk pendorong untuk membangun India yang adil dan siap menghadapi masa depan," kata Adani saat mengumumkan janjinya.
Uang tersebut akan disalurkan melalui Yayasan keluarga Adani. Yayasan Adani yang didirikan pada tahun 1996 ini setiap tahun membantu hampir 3,7 juta orang di seluruh India.
2. Shiv Nadar
Salah satu pendiri HCL Technologies berusia 77 tahun ini adalah miliarder dan filantropis yang diperhitungkan di antara para pendonor teratas di India. Shiv tercatat telah menyalurkan USD1,1 miliar (sekitar Rp16,5 triliun) dari kekayaannya selama beberapa dekade untuk berbagai tujuan sosial melalui Shiv Nadar Foundation.
Tahun ini dia mendonasikan 11,6 miliar rupee atau sekira USD142 juta kepada yayasan yang didirikannya pada tahun 1994 dengan tujuan menciptakan masyarakat yang adil dan berbasis prestasi dengan memberdayakan individu melalui pendidikan.
Yayasan tersebut menyatakan bahwa mereka mempraktikkan "filantropi kreatif", sebuah pendekatan yang berfokus pada dampak jangka panjang bagi generasi yang akan datang. Shiv antara lain telah membantu mendirikan lembaga pendidikan seperti sekolah dan universitas melalui yayasan tersebut.