PGE Tegaskan Komitmen Terapkan HSSE dalam Kegiatan Operasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menegaskan komitmen perusahaan menerapkan aspek Health, Safety, Security, and Environmental (HSSE) sebagai bagian terintegrasi dari bisnis dan operasional perusahaan.
Komitmen itu dibuktikan dengan meraih 11 penghargaan yang terdiri atas tujuh Piagam Aditama dan empat Piagam Utama dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Piagam Kinerja Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Keteknikan Panas Bumi serta Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi Periode Tahun 2021/2022 itu merupakan bentuk apresiasi dari Kementerian ESDM atas komitmen PGE menjalankan kegiatan operasional dengan memperhatikan aspek safety dan lingkungan, serta komitmen perusahaan dalam pengembangan panas bumi di Indonesia.
"Penghargaan ini merupakan salah satu pencapaian PGE yang terbukti selalu mengutamakan aspek safety dan lingkungan pada kegiatan operasi pengembangan panas bumi di Tanah Air," ujar Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto dalam keterangannya, Minggu (11/12/2022).
Menurut Ahmad, penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi perusahaan untuk terus melakukan upaya HSSE atau yang dikenal juga dengan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja). "Sehingga akan menciptakan pekerja yang selamat, sehat, dan produktif untuk mendukung pembangunan bangsa," tegasnya.
Dalam Piagam Penghargaan Kinerja Penerapan K3 & Keteknikan Panas Bumi Serta Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi Tahun 2022 ini terdapat empat kategori penghargaan. Pertama, Kategori Kinerja Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Keteknikan Panas Bumi untuk Wilayah Kerja Berproduksi mendapatkan Piagam Aditama yang diberikan kepada PGE Area Lahendong, Kamojang, Ulubelu, dan Karaha.
Kedua adalah Kategori Kategori Kinerja Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Keteknikan Panas Bumi Untuk Wilayah Kerja Belum Berproduksi mendapatkan Piagam Utama yang diberikan kepada PGE Proyek Hululais.
Ketiga adalah Kategori Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Untuk Wilayah Kerja Berproduksi mendapatkan Piagam Aditama yang diberikan kepada PGE Area Ulubelu, Kamojang, Lahendong dan Piagam Utama diraih oleh PGE Area Karaha, dan Lumut Balai.
Keempat adalah Kategori Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Untuk Wilayah Kerja Belum Berproduksi mendapatkan Piagam Utama yang diberikan kepada PGE Proyek Hululais.
Ahmad Yuniarto menegaskan, PGE berkomitmen untuk memastikan implementasi ESG sebagai bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi perusahaan. Penerapan aspek-aspek ESG ini, tegas dia, merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi.
PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang lebih dari 1,8 GW, di mana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama.
Tercatat, kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkonstribusi sekitar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia. Sementara, potensi pengurangan emisi CO2 yang dihasilkan mencapai sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Komitmen itu dibuktikan dengan meraih 11 penghargaan yang terdiri atas tujuh Piagam Aditama dan empat Piagam Utama dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Piagam Kinerja Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Keteknikan Panas Bumi serta Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi Periode Tahun 2021/2022 itu merupakan bentuk apresiasi dari Kementerian ESDM atas komitmen PGE menjalankan kegiatan operasional dengan memperhatikan aspek safety dan lingkungan, serta komitmen perusahaan dalam pengembangan panas bumi di Indonesia.
"Penghargaan ini merupakan salah satu pencapaian PGE yang terbukti selalu mengutamakan aspek safety dan lingkungan pada kegiatan operasi pengembangan panas bumi di Tanah Air," ujar Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto dalam keterangannya, Minggu (11/12/2022).
Menurut Ahmad, penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi perusahaan untuk terus melakukan upaya HSSE atau yang dikenal juga dengan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja). "Sehingga akan menciptakan pekerja yang selamat, sehat, dan produktif untuk mendukung pembangunan bangsa," tegasnya.
Dalam Piagam Penghargaan Kinerja Penerapan K3 & Keteknikan Panas Bumi Serta Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi Tahun 2022 ini terdapat empat kategori penghargaan. Pertama, Kategori Kinerja Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Keteknikan Panas Bumi untuk Wilayah Kerja Berproduksi mendapatkan Piagam Aditama yang diberikan kepada PGE Area Lahendong, Kamojang, Ulubelu, dan Karaha.
Kedua adalah Kategori Kategori Kinerja Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Keteknikan Panas Bumi Untuk Wilayah Kerja Belum Berproduksi mendapatkan Piagam Utama yang diberikan kepada PGE Proyek Hululais.
Ketiga adalah Kategori Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Untuk Wilayah Kerja Berproduksi mendapatkan Piagam Aditama yang diberikan kepada PGE Area Ulubelu, Kamojang, Lahendong dan Piagam Utama diraih oleh PGE Area Karaha, dan Lumut Balai.
Keempat adalah Kategori Kinerja Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Untuk Wilayah Kerja Belum Berproduksi mendapatkan Piagam Utama yang diberikan kepada PGE Proyek Hululais.
Ahmad Yuniarto menegaskan, PGE berkomitmen untuk memastikan implementasi ESG sebagai bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi perusahaan. Penerapan aspek-aspek ESG ini, tegas dia, merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi.
PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang lebih dari 1,8 GW, di mana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama.
Tercatat, kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkonstribusi sekitar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia. Sementara, potensi pengurangan emisi CO2 yang dihasilkan mencapai sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
(fai)