Kemenperin-Korsel Kerja Sama Pelatihan dan Pengembangan SDM Industri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemitraan Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel) telah lama terjalin, di mana pada tahun depan kedua negara akan memperingati 50 tahun kerja sama.
Pada kurun waktu 2017-2021, Negeri Ginseng itu juga tercatat sebagai investor terbesar ketiga bagi Indonesia dengan nilai investasi USD8,18 miliar.
Saat presiden Joko Widodo berkunjung ke Korsel pada Juli lalu juga telah ditandatangani kesepakatan investasi USD6,37 miliar yang dapat menyerap lebih dari 58.000 tenaga kerja.
Terkait pengembangan tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM) industri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ulsan College dan Kocham Indonesia di Jakarta, Senin (12/12).
Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan menjelaskan, MoU tersebut di antaranya mencakup kerja sama pelatihan antara Ulsan College dan Kocham bersama Balai Diklat Industri Kemenperin dan PIDI 4.0.
Selain itu, kerja sama pendidikan antara Ulsan College dan Politeknik Kemenperin, sertifikat kompetensi, program pendidikan untuk ASN Kemenperin, program akademik jangka pendek khusus atau program budaya, hingga penelitian dan publikasi bersama.
Kerja sama juga mencakup pengembangan tenaga kerja dan kerja sama ketenagakerjaan di Indonesia dan Korea Selatan, pertukaran informasi dan materi yang menjadi kepentingan bersama, termasuk kunjungan benchmarking dan pertukaran tenaga ahli, modul pembelajaran, kurikulum, teknologi, dan tenaga teknis terkait transformasi industri 4.0.
“Penandatanganan MoU ini adalah langkah awal yang tentunya perlu ditindaklanjuti dengan rencana teknis yang disepakati oleh tim teknis kedua pihak agar terlaksana,” ungkap Arus, dikutip Selasa (13/12/2022).
Staf Ahli Menteri bidang Iklim Usaha dan Investasi Kemenperin Andi Rizaldi mengapresiasi kerja sama tersebut. "MoU Perkembangan Eco-Industrial Park (EIP) Model Korea di Indonesia dapat mempercepat transformasi Industrial Estates di Indonesia menuju Eco-Industrial Park," tuturnya.
Untuk diketahui, Kemenperin menaungi 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, 9 Sekolah Menengah Kejuruan, serta 7 Balai Diklat Industri yang setiap tahun menghasilkan ribuan SDM kompeten dan siap kerja.
“Kami harapkan dari MoU ini akan dilahirkan banyak kesempatan penyerapan tenaga kerja baik di Indonesia dan Korea Selatan serta peningkatan keahlian teknologi dan manajemen Indonesia dari benchmarking Korea Selatan,” papar Arus.
Pada kurun waktu 2017-2021, Negeri Ginseng itu juga tercatat sebagai investor terbesar ketiga bagi Indonesia dengan nilai investasi USD8,18 miliar.
Saat presiden Joko Widodo berkunjung ke Korsel pada Juli lalu juga telah ditandatangani kesepakatan investasi USD6,37 miliar yang dapat menyerap lebih dari 58.000 tenaga kerja.
Terkait pengembangan tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM) industri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ulsan College dan Kocham Indonesia di Jakarta, Senin (12/12).
Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan menjelaskan, MoU tersebut di antaranya mencakup kerja sama pelatihan antara Ulsan College dan Kocham bersama Balai Diklat Industri Kemenperin dan PIDI 4.0.
Selain itu, kerja sama pendidikan antara Ulsan College dan Politeknik Kemenperin, sertifikat kompetensi, program pendidikan untuk ASN Kemenperin, program akademik jangka pendek khusus atau program budaya, hingga penelitian dan publikasi bersama.
Kerja sama juga mencakup pengembangan tenaga kerja dan kerja sama ketenagakerjaan di Indonesia dan Korea Selatan, pertukaran informasi dan materi yang menjadi kepentingan bersama, termasuk kunjungan benchmarking dan pertukaran tenaga ahli, modul pembelajaran, kurikulum, teknologi, dan tenaga teknis terkait transformasi industri 4.0.
“Penandatanganan MoU ini adalah langkah awal yang tentunya perlu ditindaklanjuti dengan rencana teknis yang disepakati oleh tim teknis kedua pihak agar terlaksana,” ungkap Arus, dikutip Selasa (13/12/2022).
Staf Ahli Menteri bidang Iklim Usaha dan Investasi Kemenperin Andi Rizaldi mengapresiasi kerja sama tersebut. "MoU Perkembangan Eco-Industrial Park (EIP) Model Korea di Indonesia dapat mempercepat transformasi Industrial Estates di Indonesia menuju Eco-Industrial Park," tuturnya.
Untuk diketahui, Kemenperin menaungi 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, 9 Sekolah Menengah Kejuruan, serta 7 Balai Diklat Industri yang setiap tahun menghasilkan ribuan SDM kompeten dan siap kerja.
“Kami harapkan dari MoU ini akan dilahirkan banyak kesempatan penyerapan tenaga kerja baik di Indonesia dan Korea Selatan serta peningkatan keahlian teknologi dan manajemen Indonesia dari benchmarking Korea Selatan,” papar Arus.
(ind)