Pengelola Bimbel Lavender Gelar IPO, Bidik Dana Segar Rp54,8 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Lavender Bina Cendekia Tbk selaku pengelola lembaga bimbingan belajar (bimbel) Lavender menggelar penawaran umum perdana saham atau intial public offering (IPO) .
Perseroan menawarkan sebanyak 280 juta saham atau 27,19% dari total modal disetor dan ditempatkan. Dalam IPO ini, perseroan menawarkan harga awal sebesar Rp187-196 per saham. Sehingga, dana segar yang akan dikantongi perseroan mencapai Rp54,88 miliar.
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 224 juta Waran Seri I atau 29,87% dari total saham disetor dan ditempatkan dalam penawaran umum, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp250. Maka, total dana yang akan didapatkan dari Waran Seri I sebesar Rp56 miliar.
Berdasarkan prospektus yang dirilis, setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh delapan Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Adapun, Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama enam bulan.
Terkait penggunaan dana, perseroan akan menggunakan 75% dana hasil IPO untuk belanja modal atau capital expenditure (capex).
Antara lain berupa pelunasan pembelian apartemen dan bangunan, pembelian ruang kantor, penambahan ruang kelas, dan renovasi kantor dan ruang kelas.
Selain itu, capex tersebut juga akan dialokasikan untuk renovasi bangunan dan apartemen, pengembangan kanal pembelajaran digital, pengembangan konten untuk pembelajaran digital, serta program virtual reality.
“Sisanya sekitar 25% akan digunakan untuk modal kerja berupa biaya pemasaran, biaya training dan biaya konsultan pengembangan untuk sumber daya manusia (SDM) dan keuangan,” demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Selasa (20/12/2022).
Perseroan menawarkan sebanyak 280 juta saham atau 27,19% dari total modal disetor dan ditempatkan. Dalam IPO ini, perseroan menawarkan harga awal sebesar Rp187-196 per saham. Sehingga, dana segar yang akan dikantongi perseroan mencapai Rp54,88 miliar.
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 224 juta Waran Seri I atau 29,87% dari total saham disetor dan ditempatkan dalam penawaran umum, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp250. Maka, total dana yang akan didapatkan dari Waran Seri I sebesar Rp56 miliar.
Berdasarkan prospektus yang dirilis, setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh delapan Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Adapun, Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama enam bulan.
Terkait penggunaan dana, perseroan akan menggunakan 75% dana hasil IPO untuk belanja modal atau capital expenditure (capex).
Antara lain berupa pelunasan pembelian apartemen dan bangunan, pembelian ruang kantor, penambahan ruang kelas, dan renovasi kantor dan ruang kelas.
Selain itu, capex tersebut juga akan dialokasikan untuk renovasi bangunan dan apartemen, pengembangan kanal pembelajaran digital, pengembangan konten untuk pembelajaran digital, serta program virtual reality.
“Sisanya sekitar 25% akan digunakan untuk modal kerja berupa biaya pemasaran, biaya training dan biaya konsultan pengembangan untuk sumber daya manusia (SDM) dan keuangan,” demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Selasa (20/12/2022).