Kerja Sama MNC Finance-bank bjb Diharapkan Bantu Penuhi Kebutuhan Kendaraan Pelaku UMKM

BATAM - Kemitraan PT MNC Finance dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank bjb) yang diresmikan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama persetujuan jual beli piutang di Batam, Jumat (16/12), diharapkan dapat berkontribusi pada perekonomian khususnya membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT MNC Finance Gabriel Mahjudin dan Direktur PT MNC Finance Henby serta Pemimpin Divisi KPR & KKB bank bjb Triastoto Hardjanto Wibowo yang didampingi oleh Direktur Konsumer & Ritel bank bjb Suartini.

"Kerja sama ini diharapkan dapat membantu perekonomian Indonesia, khususnya UMKM untuk menunjang kebutuhan kendaraan bekas bagi para pelaku UMKM," kata Gabriel, dikutip Sabtu (17/12/2022).

Dengan adanya perjanjian ini pihaknya berterimakasih kepada bank bjb yang telah menggelontorkan dana sekitar Rp100 miliar setiap tahun.

"Jadi tiap tahun diberikan fasilitas, tiap tahun Rp100 miliar. Ini kami akan bertanggung jawab dan selama ini berjalan dengan baik karena menguntungkan kedua belah pihak," tuturnya.



Menurut dia, pendanaan ini merupakan pendanaan untuk kendaraan bekas. Gabriel menilai menilai bank bjb meskipun merupakan bank daerah namun sudah seperti bank umum karena berbagai kelebihan yang diberikan.

"bjb ini bank daerah (tapi) seperti bank umum. Keuntungan kerja sama dengan bank bjb ini banyak ya, seperti bunganya cukup kompetitif dan prosesnya tidak sulit, juga SDM yang profesional," urainya.

Dia menambahkan, selain MNC Finance, beberapa perusahaan lain yang tergabung dalam Group MNC juga sudah bekerja sama dengan bank bjb.



Senada, Suartini berharap agar kerja sama ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Kita harapkan ya agar bermanfaat bagi dua belah pihak dan berlanjut pada masa depan, dan bisa berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia," uturnya.

Dia juga memuji kinerja dari PT MNC Finance karena selalu bisa mencapai target penyaluran setiap tahunnya. "Alhamdulillah penandatanganan tahun ini untuk satu tahun depan, dan selama ini Rp100 miliar per tahun selalu habis," ungkap Suartini.