Sepanjang 2022 Sejumlah Perusahaan Keduk Rp266,41 Triliun dari Pasar Modal

Kamis, 29 Desember 2022 - 17:38 WIB
loading...
Sepanjang 2022 Sejumlah...
Penghimpunan dana di pasar modal marak tahun ini. Foto/FaisalRahman/MPI
A A A
JAKARTA - Seiring dengan telah pulihnya kembali aktivitas perekonomian domestik, aksi penghimpunan dana melalui pasar modal terus meningkat. Total keseluruhan nilai hasil penawaran umum sepanjang 2022 sebesar Rp266,41 triliun.



Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan, sampai dengan 28 Desember 2022, OJK telah mengeluarkan surat pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum untuk 224 penawaran umum yang terdiri dari 57 penawaran umum perdana saham (IPO), 44 penawaran umum terbatas, 123 penawaran umum efek bersifat utang dan/atau sukuk.

"Dengan total keseluruhan nilai hasil penawaran umum Rp266,41 triliun. Dari 224 kegiatan emisi tersebut, kami mencatat emiten baru yang berhasil melantai di bursa sebanyak 63 emiten," ungkap Inarno dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2022 di Gedung BEI Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Kemudian, pasca-diterbitkannya POJK No. 57 Tahun 2020 tentang Securities Crowd Funding (SCF), penghimpunan dana securities crowdfunding terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat.

OJK mencatat per 28 Desember 2022 jumlah total penghimpunan dana secara nasional melalui SCF telah berhasil dimanfaatkan oleh 334 pelaku UMKM dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp713,29 miliar dari 135.778 investor melalui 13 platform penyelenggara SCF. Pertumbuhan jumlah emiten dan SCF ini diikuti oleh pertumbuhan jumlah investor ritel yang meningkat hampir 10 kali lipat dibandingkan lima)tahun terakhir.

"Kami mencatat, sejak tahun 2020, pertumbuhan jumlah investor pasar modal setiap tahunnya lebih dari 2,5 juta sehingga per 28 Desember 2022 menembus 10,3 juta SID," jelas Inarno.



Pertumbuhan jumlah investor saat ini masih didominasi oleh investor berusia di bawah 30 tahun yang mencapai 58,74%. Menurut Inarno capaian itu merupakan pertanda bagus bagi perekonomian Indonesia karena sejak usia dini sudah mulai melek investasi.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1615 seconds (0.1#10.140)