TW Gerah Dikaitkan Proyek Perikanan di Benjina

Selasa, 31 Maret 2015 - 11:59 WIB
TW Gerah Dikaitkan Proyek Perikanan di Benjina
TW Gerah Dikaitkan Proyek Perikanan di Benjina
A A A
JAKARTA - Pendiri Artha Graha Network Tomy Winata atau biasa disapa TW mengaku heran mengapa berita Associated Press mengait-kaitkan dirinya dengan praktik perbudakan anak buah kapal (ABK) oleh PT Pusaka Benjina Resources di Pulau Benjina, perairan Aru, Maluku.

Bahkan, TW juga membantah beredarnya kabar akibat pemberitaan Associated Press kemudian Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mau merusak Benjina agar Tomy Winata bisa mengambil alih proyek perikanan di Kepulauan Aru tersebut.

"Kami tidak punya niat jahat dengan pengusaha perikanan manapun di Indonesia maupun asing, yang penting tidak illegal fishing," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Selasa (31/3/2015).

Menurutnya, industri perikanan nasional harus didorong dan dikembangkan. "Kita butuh 30 lebih perusahaan perikanan besar yang mengembangkan green development dan anti illegal fishing," katanya.

Maka itu, dia memastikan dirinya dan semua Artha Graha Network dan rekan Maritim Timur Jaya (MTJ) tidak akan mengambil, membeli maupun kerja sama dengan proyek perikanan di Benjina. Alasannya, sedang kekurangan sumber daya manusia, modal, serta pekerjaan di MTJ.

TW menambahkan, industri perikanan nasional justru harus didorong dan dikembangkan. "Kita butuh 30 lebih perusahaan perikanan besar yang mengembangkan green development dan anti illegal fishing," tukasnya.

Sementara itu, Susi Pudjiastuti geram dituding Pemerintah Thailand membiarkan terjadinya perbudakan terhadap tenaga kerja perikanan di Indonesia. "Pemerintah Indonesia tidak menerima dituduh bahwa selama ini membiarkan perbudakan terjadi," tegasnya.

(Baca: KKP Tolak Perbudakan Usaha Perikanan Indonesia)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0269 seconds (0.1#10.140)