PLN Bisa Kurangi Utang Rp90 Triliun, Ini Pesan Erick Thohir ke Pertamina

Selasa, 03 Januari 2023 - 18:58 WIB
loading...
PLN Bisa Kurangi Utang Rp90 Triliun, Ini Pesan Erick Thohir ke Pertamina
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto/Dok MPI/Aldhi Chandra
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bisnis PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) tetap efisien. Namun, dia meminta kedua BUMN itu tetap mengoptimalkan belanja modal.

Erick mencatat utang PLN berkurang hingga Rp90 triliun dari total utang Rp500 triliun. Salah satu alasan perseroan menurunkan jumlah utang adalah memangkas belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga 30%.

"Kalau ingat PLN, dulu utangnya Rp500 triliun, lalu kita potong capex, akhirnya jadi 30%. Utang PLN sekarang Rp406 triliun atau Rp404 triliun, ada percepatan penurunan utang sampai Rp90 triliunan lebih," bebernya, Selasa (3/1/2023).

Adapun Pertamina, lanjut Erick, juga terus melakukan efisiensi anggaran secara agresif. Selain itu, memperkuat pendapatan di luar penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) .

Menurut dia, BBM ke depannya tidak lagi digunakan sebagai bahan bakar. Pasalnya, banyak sektor industri akan menggunakan bahan bakar alternatif atau energi lainnya seperti listrik.

Erick menyontohkan operasional sektor perkapalan ke depan tidak lagi menggunakan BBM namun memakai Blue Hidrogen sebagai bahan bakar alternatif. Sama halnya dengan transportasi darat yang mengutamakan EV baterai atau listrik.

"Nah itu yang Pertamina juga akan beradaptasi. Itu yang kita pastikan harga komoditas berapa, kita samakan. Bahkan bisa lebih rendah dan tidak sekonyong-konyong, oh Pertamax, Pertamina untung sekian persen," tukasnya.



Kementerian BUMN mencatat total penghematan anggaran operasional Pertamina mencapai USD1,9 miliar atau sekira Rp29,5 triliun. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari penghematan dana selama tahun 2020, 2021, dan 2022.

Pada tahun lalu Pertamina menghemat anggaran operasional sebesar USD600 juta. Sementara sepanjang 2020-2021 efisiensi anggaran mencapai USD1,3 miliar. Dengan demikian, total dana yang ditekan mencapai USD1,9 miliar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2278 seconds (0.1#10.140)