Biar Melek! Yuks Tengok Kebijakan dan Penentuan Harga BBM di ASEAN

Selasa, 10 Januari 2023 - 10:19 WIB
loading...
Biar Melek! Yuks Tengok Kebijakan dan Penentuan Harga BBM di ASEAN
Harga BBM di Malaysia kerap dibanding-bandingkan dengan di Indonesia. Foto/Pinterest
A A A
JAKARTA - Harga bahan bakar minyak ( BBM ), baik subsidi maupun non-subsidi, di Indonesia kerap menjadi perbincangan. Turun ramai, naik apalagi.



Pasalnya, harga BBM di Indonesia selalu dikait-kaitkan dengan sejumlah isu, mulai dari subsidi, harga minyak dunia, harga keekonomian, hingga perbandingan dengan negara-negara lain, terutama di kawasan ASEAN.

Reforminer menegaskan, profil pasar BBM di sejumlah negara di ASEAN tidak sama, harga BBM antar-negara pada dasarnya tidak dapat dibandingkan secara langsung. Singapura menjual BBM dengan harga yang relatif paling tinggi, sedangkan Malaysia menjual dengan harga BBM relatif paling rendah.

"Indonesia menjual BBM dengan harga yang relatif moderat, bukan sebagai yang paling tinggi tetapi juga bukan sebagai yang paling rendah," kata Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, dalam riset lembaganya dikutiip Selasa (10/1/2023).

Ketika rata -rata harga minyak USD75-USD79/barel di periode Desember 2022, Singapura membanderol BBM RON 95 hampir Rp30 ribu per liter. Sementara di Filipina dan Thailand harganya di bawah Rp20 ribu per liter.

Indonesia dan Vietnam relatif sama menjual harga BBM RON 95 di bawah Rp15.000 per liter. Harga itu masih lebih murah dibanding kedua negara di atas. Malaysia jelas paling rendah karena dijual di bawah Rp10 ribu per liter, dan termasuk BBM bersubsidi.

Kebijakan subsidi di negara-negara ASEAN juga tidak sama. Singapura sama sekali tak memberikan subsidi. Thailand, Vietnam, dan Filipina menerapkan kebijakan subsidi terbatas yang sewaktu-waktu bisa dicabut.

Indonesia dan Malaysia yang sama-sama menerapkan kebijakan subsidi tak terbatas saja juga memiliki perbedaan.

"BBM mereka tidak dikenakan pajak terutama yang disubsidi. Kalau di kita masih dikenakan sehingga mereka bisa lebih murah karena tak ada pajak," tambah Komaidi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)