Profil Vanguard Group, Perusahaan Investasi Pemilik Saham Tesla hingga Starbucks
loading...
A
A
A
JAKARTA - Vanguard Group merupakan salah satu perusahaan investasi terbesar di dunia . Vanguard didirikan di Valley Forge, Pennsylvania pada tahun 1975.
Saat itu, pendirinya yang bernama John C. Bogle memiliki sebuah ide revolusioner bahwa sebuah perusahaan investasi harus mengelola dana hanya untuk kepentingan kliennya.
Saat mendirikannya, John C. Bogle berusaha berusaha menciptakan cara baru dan lebih baik untuk mengelola sebuah perusahaan reksadana. Hasilnya, dia menemukan sebuah cara dengan membuat perusahaan yang dimiliki oleh investor dan ditujukan untuk investor.
Baca juga : Perusahaan Investasi Asal Malaysia Kagum Lihat MNC Group
Mengutip laman Investopedia, sebelum mendirikan Vanguard, Bolge bekerja untuk perusahaan Wellington Management di tahun 1951. Akan tetapi, saat itu dia terlibat perselisihan, sehingga memutuskan membentuk perusahaan baru bernama Vanguard.
Dalam sejarahnya, nama Vanguard diambil dari sebuah kapal Inggris. Bolge mendirikan Vanguard dan menjadikannya tempat para investor ritel maupun individu yang ingin membangun kekayaan tanpa jasa broker atau sejenisnya.
Vanguard sendiri memiliki visi “Investasi berbiaya rendah dan transparansi bagi investor non-institusional”.
Pada prosesnya, Vanguard memiliki struktur kerja yang cukup unik untuk sebuah perusahaan manajemen investasi. Dalam hal ini, perusahaan dimiliki oleh dana, sementara dana tersebut berasal dari para pemegang saham.
Artinya, para pemegang saham adalah pemilik sebenarnya. Hal ini tentu berbeda dengan perusahaan investasi publik lainnya yang memiliki investor luar selain para pemegang saham.
Baca juga : Pengusaha: Iklim Investasi Indonesia Belum Semenarik Negara ASEAN Lain
Saat itu, pendirinya yang bernama John C. Bogle memiliki sebuah ide revolusioner bahwa sebuah perusahaan investasi harus mengelola dana hanya untuk kepentingan kliennya.
Saat mendirikannya, John C. Bogle berusaha berusaha menciptakan cara baru dan lebih baik untuk mengelola sebuah perusahaan reksadana. Hasilnya, dia menemukan sebuah cara dengan membuat perusahaan yang dimiliki oleh investor dan ditujukan untuk investor.
Baca juga : Perusahaan Investasi Asal Malaysia Kagum Lihat MNC Group
Mengutip laman Investopedia, sebelum mendirikan Vanguard, Bolge bekerja untuk perusahaan Wellington Management di tahun 1951. Akan tetapi, saat itu dia terlibat perselisihan, sehingga memutuskan membentuk perusahaan baru bernama Vanguard.
Dalam sejarahnya, nama Vanguard diambil dari sebuah kapal Inggris. Bolge mendirikan Vanguard dan menjadikannya tempat para investor ritel maupun individu yang ingin membangun kekayaan tanpa jasa broker atau sejenisnya.
Vanguard sendiri memiliki visi “Investasi berbiaya rendah dan transparansi bagi investor non-institusional”.
Pada prosesnya, Vanguard memiliki struktur kerja yang cukup unik untuk sebuah perusahaan manajemen investasi. Dalam hal ini, perusahaan dimiliki oleh dana, sementara dana tersebut berasal dari para pemegang saham.
Artinya, para pemegang saham adalah pemilik sebenarnya. Hal ini tentu berbeda dengan perusahaan investasi publik lainnya yang memiliki investor luar selain para pemegang saham.
Baca juga : Pengusaha: Iklim Investasi Indonesia Belum Semenarik Negara ASEAN Lain