Pentingnya Implementasi ESG dalam Membangun Bisnis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan dan investor di seluruh dunia, termasuk Indonesia, kini telah mengadopsi prinsip environmental, social, governance ( ESG ) untuk membangun bisnis dan melakukan investasi . Dinilai sebagai perusahaan yang berfokus pada implementasi keberlanjutan secara ESG, Aruna diundang sebagai salah satu pembicara di Indonesia PE-VC Summit 2023 oleh DealstreetAsia poda 12 Januari 2023 di The Langham, Jakarta.
Diwakili oleh Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer, Aruna berdiskusi tentang “ESG Integration with Business Strategy Key to Long-Term Value Creation” bersama Avina Sugiarto (Partner East Ventures), Tanah Sullivan (Group Head of Sustainability GoTo), dan Tabita Diela (Indonesian Correspondent DealstreetAsia sebagai moderator).
Di era ini, implementasi keberlanjutan secara ESG telah menjadi kerangka fundamental untuk menganalisis dan mengukur parameter kerja di luar metrik keuntungan finansial. Pengimplementasian ini dipercepat dengan adanya beragam peraturan yang ditujukan untuk mengatur dan memonitor kontribusi riil perusahaan terhadap prinsip ESG.
Aruna melihat prinsip itu sebagai sarana untuk mencapai visi jangka panjang, sebagai bentuk kontribusi positif dari sisi non-profit. Sebagai bentuk komitmen pada keberlanjutan bisnis, maka Aruna mengawal implementasi ESG agar berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Serta, sebagai bentuk transparansi bisnis, Aruna merilis ESG Report yang merupakan laporan atas kegiatan sosial jangka panjang yang Aruna lakukan.
Mendukung inisiasi serupa, Joji Philip, Editor in Chief DealstreetAsia, menyatakan pendapatnya dalam sesi pembukaan Indonesia PE-VC Summit 2023 dari perspektif editorial. Menurutnya, diskusi terkait ‘ESG Integration with Business Strategy Key to Long-Term Value Creation’ penting, terutama untuk aspek lingkungan yang belakangan ini menjadi fokus utama bagi pertumbuhan bisnis.
Tak hanya bagi perusahaan yang didanai, tetapi tentu juga untuk para investor. Dengan komunitas investor global yang juga memiliki concern pada prinsip dan implementasi ESG, niscaya perusahaan yang didanai pun akan memiliki concern yang sama.
"Pertanyaan utama yang kami ajukan bagi para panelis adalah mengapa perusahaan teknologi Indonesia harus peduli dengan ESG? Dengan demikian, kita dapat memperoleh gambaran mengenai langkah nyata yang sudah perusahaan di ASEAN ambil untuk berada di garda terdepan ESG,” katanya, Kamis (12/1/2023).
Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, mengungkapkan meningkatnya kesadaran tentang keberlanjutan telah menciptakan dorongan kuat pada bisnis. Profit, bagi Aruna, bukan satu-satunya fokus sekarang, tetapi juga cara bisnis dilakukan.
Menurut Utari, sejauh ini Aruna memiliki tiga inisiatif utama untuk mendukung keberlanjutan di ekosistem kelautan dan perikanan, yakni Aruna Zero Waste Hub, Apartemen Rajungan, dan A Lobster Farm. Ketiganya berfokus pada elemen-elemen substansial dalam ESG, yakni people, profit, dan planet.
"Perlu diketahui, kesetaraan gender, terutama dalam gaji dan representasi rupanya juga menjadi upaya untuk merealisasikan inklusi keuangan bagi masyarakat. ESG memang memiliki pengertian yang relatif luas,” tandas Utari.
Diwakili oleh Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer, Aruna berdiskusi tentang “ESG Integration with Business Strategy Key to Long-Term Value Creation” bersama Avina Sugiarto (Partner East Ventures), Tanah Sullivan (Group Head of Sustainability GoTo), dan Tabita Diela (Indonesian Correspondent DealstreetAsia sebagai moderator).
Di era ini, implementasi keberlanjutan secara ESG telah menjadi kerangka fundamental untuk menganalisis dan mengukur parameter kerja di luar metrik keuntungan finansial. Pengimplementasian ini dipercepat dengan adanya beragam peraturan yang ditujukan untuk mengatur dan memonitor kontribusi riil perusahaan terhadap prinsip ESG.
Aruna melihat prinsip itu sebagai sarana untuk mencapai visi jangka panjang, sebagai bentuk kontribusi positif dari sisi non-profit. Sebagai bentuk komitmen pada keberlanjutan bisnis, maka Aruna mengawal implementasi ESG agar berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Serta, sebagai bentuk transparansi bisnis, Aruna merilis ESG Report yang merupakan laporan atas kegiatan sosial jangka panjang yang Aruna lakukan.
Mendukung inisiasi serupa, Joji Philip, Editor in Chief DealstreetAsia, menyatakan pendapatnya dalam sesi pembukaan Indonesia PE-VC Summit 2023 dari perspektif editorial. Menurutnya, diskusi terkait ‘ESG Integration with Business Strategy Key to Long-Term Value Creation’ penting, terutama untuk aspek lingkungan yang belakangan ini menjadi fokus utama bagi pertumbuhan bisnis.
Tak hanya bagi perusahaan yang didanai, tetapi tentu juga untuk para investor. Dengan komunitas investor global yang juga memiliki concern pada prinsip dan implementasi ESG, niscaya perusahaan yang didanai pun akan memiliki concern yang sama.
"Pertanyaan utama yang kami ajukan bagi para panelis adalah mengapa perusahaan teknologi Indonesia harus peduli dengan ESG? Dengan demikian, kita dapat memperoleh gambaran mengenai langkah nyata yang sudah perusahaan di ASEAN ambil untuk berada di garda terdepan ESG,” katanya, Kamis (12/1/2023).
Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, mengungkapkan meningkatnya kesadaran tentang keberlanjutan telah menciptakan dorongan kuat pada bisnis. Profit, bagi Aruna, bukan satu-satunya fokus sekarang, tetapi juga cara bisnis dilakukan.
Menurut Utari, sejauh ini Aruna memiliki tiga inisiatif utama untuk mendukung keberlanjutan di ekosistem kelautan dan perikanan, yakni Aruna Zero Waste Hub, Apartemen Rajungan, dan A Lobster Farm. Ketiganya berfokus pada elemen-elemen substansial dalam ESG, yakni people, profit, dan planet.
"Perlu diketahui, kesetaraan gender, terutama dalam gaji dan representasi rupanya juga menjadi upaya untuk merealisasikan inklusi keuangan bagi masyarakat. ESG memang memiliki pengertian yang relatif luas,” tandas Utari.
(uka)