Pemerintah Fasilitasi Kredit Bunga Rendah bagi TKI

JAKARTA - Pemerintah bakal memberi fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) berbunga rendah untuk para tenaga kerja Indonesia (TKI). Sebab selama ini, pembiayaan kredit TKI terlalu besar dan membebani para pahlawan devisa negara tersebut.

"Saya merasa bersyukur kalau KUR TKI mendapat perhatian. Kalau selama ini, jujur saja, pembiayaan TKI ini kena lintah darat karena bunganya saat ini kena 33% flat," ujar Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (26/6/2015).

Menurutnya, untuk pemberian fasilitas kredit tersebut pemerintah menggelontorkan dana sekitar Rp1 triliun dan dengan melibatkan lima bank pelaksana yaitu BRI, Bank Mandiri, BNI, serta dua bank swasta yakni BII Maybank dan Sinarmas.

Dua perbankan swasta tersebut dipilih lantaran memiliki akses ke kantong TKI di luar negeri. Misalnya, Bank Sinarmas memiliki akses ke Taiwan serta BII Maybank memiliki akses TKI ke Malaysia.

"Dari lima bank tersebut, masing-masing memiliki plafon penyaluran. Untuk BRI dapat Rp400 miliar, Bank Mandiri Rp200 miliar, BNI Rp200 miliar dan dua bank swasta dapat Rp200 miliar," jelas dia.

Nusron menambahkan, penurunan bunga ini bakal menjaring nasabah TKI sekitar 75 ribu orang. Meskipun jumlah tersebut hanya separuh dari jumlah TKI yang mencapai 300 ribu orang.

"Kalau Rp1 triliun, ya 75 ribu. Itu sebetulnya kebutuhan kami sekitar 150 ribu karena penempatan per tahun rerata 300 ribu. Dengan asumsi separuh berarti kan 150 ribu, berarti nanti kami ada separuh yang tidak kebagian. Tapi tak mengapa karena ini percontohan dulu, sudah bagus dapat segitu," tuturnya.

"Fasilitas KUR TKI ini akan berlaku efektif mulai 1 Juli. Fasilitas ini untuk 2015," pungkas Nusron.