IHSG Berpeluang Tertekan karena Aksi Ambil Untung
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpeluang tertekan karena diwarnai aksi ambil untung.
"Support resistance IHSG akan berada pada kisaran 4.345-4.455," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/10/2015).
Lanjar menyampaikan, sentimen selanjutnya yang akan diperhatikan investor, di antaranya kebijakan moneter BOJ melihat pertumbuhan ekonomi di Jepang saat ini.
"Kemudian produk industri di Jerman dengan ekspektasi turun menjadi 0,2% dari 0,7%," kata dia.
Sementara IHSG kemarin melanjutkan penguatannya, dengan kenaikan 102,08 poin atau sebesar 2,35% di level 4.445,78 dengan volume yang juga cukup tinggi. (Baca: Waspadai IHSG Terkoreksi, Cermati Saham Ini)
Sektor pertanian dan pertambangan tertekan aksi ambil untung investor. Mata uang rupiah mengalami penguatan terbesar di Asia mencapai 1,81% di level Rp14.241/USD.
"Hal ini tentu menambah antusias investor asing kembali melakukan capital inflow, sehingga tercatat kembali net buy cukup besar mencapai Rp844,83 miliar," pungkasnya.
"Support resistance IHSG akan berada pada kisaran 4.345-4.455," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/10/2015).
Lanjar menyampaikan, sentimen selanjutnya yang akan diperhatikan investor, di antaranya kebijakan moneter BOJ melihat pertumbuhan ekonomi di Jepang saat ini.
"Kemudian produk industri di Jerman dengan ekspektasi turun menjadi 0,2% dari 0,7%," kata dia.
Sementara IHSG kemarin melanjutkan penguatannya, dengan kenaikan 102,08 poin atau sebesar 2,35% di level 4.445,78 dengan volume yang juga cukup tinggi. (Baca: Waspadai IHSG Terkoreksi, Cermati Saham Ini)
Sektor pertanian dan pertambangan tertekan aksi ambil untung investor. Mata uang rupiah mengalami penguatan terbesar di Asia mencapai 1,81% di level Rp14.241/USD.
"Hal ini tentu menambah antusias investor asing kembali melakukan capital inflow, sehingga tercatat kembali net buy cukup besar mencapai Rp844,83 miliar," pungkasnya.
(rna)