IHSG Rawan Profit Taking, Perhatikan Saham Ini

Jum'at, 09 Oktober 2015 - 07:51 WIB
IHSG Rawan Profit Taking, Perhatikan Saham Ini
IHSG Rawan Profit Taking, Perhatikan Saham Ini
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan masih rawan aksi ambil untung (profit taking) karena masih adanya utang gap di 4.346-4.381.

"Laju IHSG memang sedang mencoba untuk bergerak positif dengan mempertahankan tren kenaikannya, namun desakan untuk melakukan aksi ambil untung dapat menggangu potensi kenaikan tersebut," kata Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.465-4.480 dan resisten 4.500-4 555. Laju IHSG kemarin mampu bertahan di atas target support 4.400-4.435 dan mampu melampaui target resisten 4.497-4.515.

Kemarin, laju IHSG masih dapat bertahan di zona hijau seiring masih adaya aksi beli. Akan tetapi, penguatan yang terjadi mulai terbatas yang dibarengi dengan masih berlanjutnya aksi ambil untung pelaku pasar.

Pasca merespon positif masih menguatnya laju bursa saham AS dan Eropa sebelumnya yang ditopang kenaikan saham-saham bioteknologi dan material seiring menguatnya harga komoditas logam serta tetapnya penilaian credit rating AS di level AAA dengan prospek stabil, laju IHSG di awal sesi masih dapat bertahan positif secara cukup signifikan.

"Namun, seiring berjalannya waktu aura profit taking mulai terlihat yang terefleksi di pergerakan chart intraday perdagangan dimana cenderung mengalami penurunan," ujarnya.

Apalagi, dia menambahkan, laju bursa saham Asia mulai mengalami pelemahan yang diikuti pembukaan pasar saham Eropa yang juga melemah sehingga mendukung adanya penurunan pada IHSG.

Pergerakan positif kembali baru terlihat jelang akhir sesi, di mana laju IHSG kembali dapat ke zona hijau meski secara harian hanya mengalami peningkatan tipis. Meski hanya tipis, namun penguatan IHSG cukup baik karena masih adanya sejumlah saham-saham bluechips yang mengawal IHSG bertahan di zona hijaunya, antara lain UNVR, GGRM, ASII, BBNI, dan BBRI.

Aksi beli asing yang didukung dengan laju rupiah yang kembali melanjutkan penguatannya masih menopang penguatan IHSG. Transaksi asing kembali nett buy dari net buy Rp221,57 miliar menjadi net buy Rp683,16 miliar. Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan, yaitu:

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp12.950-Rp13.400. Rekomendasi lakukan penjualan (trading sell) jika gagal bertahan di Rp13.000.

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp1995-Rp2100. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp2.000.

PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp470-Rp550. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp495.

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp42.500-Rp46.000. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp42.875.

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp1.780-Rp1.895. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp1.850.

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp1.750-Rp1.850. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp1.755.

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp6.300-Rp6.550. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp6.400.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4155 seconds (0.1#10.140)