Susi: Pelaku Illegal Fishing Tularkan Virus AIDS

Kamis, 10 Desember 2015 - 13:02 WIB
Susi: Pelaku Illegal...
Susi: Pelaku Illegal Fishing Tularkan Virus AIDS
A A A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menguak fakta mencengangkan terkait tindakan pencurian dan penangkapan ikan secara ilegal (illegal unreported and unregulated/IUU fishing) yang terjadi di wilayah perairan Indonesia.

Selain mengeruk ikan di Tanah Air, para pelaku illegal fishing ini juga menularkan virus HIV-AIDS terhadap masyarakat di wilayah setempat.

Menurutnya, para pelaku pencuri ikan tersebut memberikan dampak sosial yang luar biasa terhadap masyarakat setempat. Bahkan, rate AIDS pada masyarakat di kepulauan meningkat 40%-50%.

"Mereka kapal-kapal asing ini bawa miras, penyakit dari AIDS dan sebagainya, menulari beberapa pulau kita, rate AIDS-nya 40%-50% dari jumlah penduduk. Hal seperti ini yang menyadarkan kita untuk segera mengatur," tegasnya di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (10/12/2015).

Susi menuturkan, begitu kebijakan moratorium penangkapan ikan oleh kapal eks asing, baru disadari bahwa laut Indonesia yang kaya dan luas tersebut telah diambil bangsa lain. Beberapa fakta praktik IUU Fishing bahkan lebih parah dari yang pernah diketahui sebelumnya.

"Beberapa kejadian dari analisis dan evaluasi yang dilakukan, ternyata lebih parah. Industri perikanan yang ilegal, dengan izin yang 130 mereka duplikasi dan kapalnya 5-10 kali," imbuh dia.

Pihaknya juga menguak praktik perbudakan, penyelundupan obat-obatan terlarang, hingga penyelundupan minuman keras (miras) yang seharusnya masuk lewat sistem custom di pelabuhan. Setelah menyelundupkan ke Tanah Air, kapal-kapal tersebut juga balik ke negaranya dengan membawa binatang langka yang dilindungi.

"‎Kita menguak perbudakan, praktik penyelundupan drugs, miras, barang-barang yang seharusnya masuk lewat custom, semua masuk secara ilegal. Pulanngya bukan curi ikan saja, tapi bawa binantang langka yang dilindungi. Mereka membuat social effect yang luar biasa," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1737 seconds (0.1#10.140)