Menteri Rini Sebut Kucuran PMN Hanya ke Tiga BUMN

Senin, 01 Februari 2016 - 16:18 WIB
Menteri Rini Sebut Kucuran PMN Hanya ke Tiga BUMN
Menteri Rini Sebut Kucuran PMN Hanya ke Tiga BUMN
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan, untuk tahun ini Kementeriannya hanya akan mengucurkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada tiga perusahaan pelat merah. Padahal, pemerintah sebelumnya menyatakan ada 22 BUMN penerima PMN dengan total nilai Rp31,31 triliun dalam APBN 2016.

Dia mengatakan, untuk tahun ini PMN hanya akan dialirkan untuk keperluan kredit usaha rakyat (KUR) dalam hal ini BUMN penjamin KUR, yaitu PT Jamkrindo (persero) dan PT Askrindo (Persero). Sebab, sebagai penjamin KUR, dua perusahaan pelat merah ini jika dilihat dari neraca keuangannya belum terlalu kuat.

"Iya tahun ini kemungkinan untuk KUR. Karena mereka (Jamkrindo dan Askrindo) sebagai penjamin, nanti KUR itu ada Rp100 triliun dengan neraca yang sekarang tidak kuat," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (1/2/2016).

Selain itu dijelaskan dia, PT PLN (Persero) juga akan menerima kucuran PMN tahun ini. Pasalnya BUMN kelistrikan tersebut memiliki tanggung jawab untuk mengaliri listrik ke seluruh wilayah di Indonesia. (Baca Juga: Kucuran Dana Pemerintah Berhenti, Menteri Rini: BUMN Tak Lagi Butuh)

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini beralasan, dibatalkannya PMN untuk 22 perusahaan negara ini juga mengingat kondisi anggaran pemerintah yang minim, ditambah lagi harga minyak dunia tengah mengalami penurunan.

"Di dalam BUMN menekankan betul, kita ingin menunjukkan kemandirian secara vialibity business, serta membuktikan sebagai agen pembangunan dan menyejahterakan rakyat tanpa memanfaatkan APBN," imbuh dia.

(Baca Juga: Jokowi Beri Sinyal BUMN Tak Dapat PMN Tahun Depan)

Sementara untuk perusahaan yang tidak mendapatkan PMN, dia mengaku saat ini pihaknya tengah mencoba menerapkan kemandirian. Karena itu, BUMN ini disarankan untuk bersinergi dengan BUMN lain sehingga bisa menjalankan berbagai proyeknya tanpa bantuan PMN.

"Kita pada dasarnya seperti itu. Untuk pembiayaan, ‎kemungkinan anak perusahaan akan ada yang go public dan mungkin ada holdingnisasi," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5750 seconds (0.1#10.140)